TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Generasi emas

Indonesia dan tim nasional membutuhkan sentuhan tangan Shin lebih banyak lagi seusai Piala Asia, terlepas dari fakta apakah tim nasional akan berlaga di Olimpiade Paris atau tidak.

Editorial Board (The Jakarta Post)
Jakarta
Sat, April 27, 2024

Share This Article

Change Size

Generasi emas Indonesian U-23 men's soccer player Pratama Arhan Alif celebrates after scoring a goal during a penalty shootout of the 2024 AFC U-23 Asian Cup quarter final match between Indonesia and South Korea at Abdullah bin Khalifa Stadium in Doha, Qatar, on April 25, 2024. (Antara/Handout/PSSI)
Read in English

K

epercayaan Indonesia kepada pelatih kepala tim nasional sepak bola Shin Tae-yong telah membuahkan hasil. Pelatih asal Korea Selatan itu berhasil membimbing Garuda Muda ke semifinal Piala Asia U-23. Artinya, tim nasional Indonesia selangkah lebih dekat untuk bisa tampil di Olimpiade. Jika terjadi, laga di Olimpiade akan menjadi pertandingan bersejarah.

Shin menjadi pusat perhatian setelah para pemainnya, dengan cara yang ironis, mengakhiri impian tim nasional untuk lolos ke Olimpiade Paris, musim panas ini. Pertandingan yang diadakan di Stadion Abdullah bin Khalifa Doha pada Kamis malam tersebut, ditutup melalui adu penalti yang dramatis. Sebelumnya, selama 120 menit, pertandingan membukukan hasil imbang 2-2.

Penjaga gawang Indonesia Ernando Ari Sutaryadi menyelamatkan dua tendangan penalty. Salah satunya berkontribusi pada kemenangan Indonesia 11-10 melawan tim favorit di babak praturnamen, yaitu tim Korea Selatan. 18 April lalu, Ernando juga yang telah menggagalkan Australia mendapatkan satu poin. Saat itu, tim Indonesia berhasil menang 1-0 di pertandingan grup.

Kontrak Shin sebagai pelatih kepala timnas telah diperpanjang hingga 2027, bahkan sebelum kemenangan di perempat final melawan Korea Selatan. Keputusan memperpanjang kontrak menjadi hal yang tepat di saat yang tepat, mengingat performa tim nasional yang meyakinkan selama diasuh Shin.

Indonesia dan tim nasional akan membutuhkan sentuhan tangah Shin lebih banyak lagi seusai Piala Asia, tidak peduli apakah tim nasional akan berlaga di Olimpiade Paris atau tidak. Diberkahi banyak anggota bertalenta, Indonesia sudah lama mendambakan tiket ke Piala Dunia. Dengan Shin sebagai kepala pelatih, impian itu mungkin akan jadi kenyataan pada 2026.

Para penggemar menjuluki tim nasional saat ini sebagai “generasi emas” dalam dunia sepak bola Indonesia. Julukan terutama populer setelah mereka memenangkan medali emas SEA Games, yang pertama di cabang olahraga ini selama lebih dari tiga dekade. Tahun ini, tim nasional sempat kalah dari Qatar dalam pertandingan pembukaan Piala Asia. Tetapi tim nasional berhasil  bangkit kembali, meraih dua kemenangan berturut-turut untuk lolos ke perempat final, dan untuk pertama kalinya menjadi tim nomor dua setelah tuan rumah.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Tidak banyak yang menyangka Indonesia mampu mengalahkan Korea Selatan. Tim negara tersebut telah memenangi tiga pertandingan grup sebelumnya. Indonesia juga telah kalah tujuh kali dari Korea Selatan dalam liga U-23, termasuk kekalahan 7-0 saat pertandingan kualifikasi Olimpiade pada 2000.

Kemenangan yang tidak diduga saat melawan Australia menjadi titik balik bagi Indonesia. Kepercayaan diri tim nasional semakin meningkat dengan kemenangan mengejutkan lainnya, 4-1 atas tim Jordan yang agresif.

Dan setelah mencapai semifinal, tim nasioanl mungkin sudah punya segala yang diperlukan untuk melaju sejauh ini.

Mereka akan menghadapi Uzbekistan atau juara bertahan Arab Saudi dalam pertandingan semifinal, Senin mendatang. Ajang ini memperebutkan satu ke Olimpiade Paris.

Jika Indonesia kalah, Indonesia masih bisa lolos ke ajang olahraga terbesar dunia tersebut asalkan mengalahkan semifinalis lain yang juga kalah di babak playoff, atau babak setelah turnamen. Pertandingan akan diadakan untuk memperebutkan tempat ketiga. Jika kalah di pertandingan tersebut, impian Indonesia tidak akan hancur sepenuhnya, asalkan bisa mengalahkan Guinea di babak playoff Asia-Afrika pada Mei mendatang.

Terakhir kali tim sepak bola Indonesia berlaga di Olimpiade adalah pada 1956 di Melbourne. Setelah otomatis melaju ke babak pertama, Indonesia kalah dari Uni Soviet di perempat final.

Setelah lama tenggelam, tim nasional Indonesia perlahan tapi pasti mendapatkan kembali reputasinya. Tim nasional mampu membuktikan diri sebagai kekuatan sepak bola regional yang patut diperhitungkan, setelah penampilan kuatnya di Qatar selama dua minggu terakhir.

Kontribusi Coach Shin sangat luar biasa dalam membangun tim yang kuat, baik secara fisik maupun mental. Beberapa pemain sangat diperhatikan sang pelatih, terkait kedisiplinan. Dan disiplin ini bisa jadi merupakan kunci kemenangan tim nasional di Qatar. Shin tak segan-segan mengkritik para pemain tim nasional di depan umum jika mereka kurang disiplin, misalnya ketika terlambat datang ke sesi latihan.

Tim nasional menghadapi tantangan yang lebih besar lagi dalam upaya meraih kejayaan di cabang olah raga sepak bola. Merupakan tanggung jawab kita semua untuk membantu generasi emas sepak bola kita agar tumbuh sekuat mungkin.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.