TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Partisipasi sesuai kata hati

Survei opini menemukan bahwa meskipun sebagian besar pemilih telah mengetahui siapa yang akan mereka pilih, tetapi yang masih ragu juga banyak.

Editorial board (The Jakarta Post)
Jakarta
Wed, February 14, 2024

Share This Article

Change Size

Partisipasi sesuai kata hati A General Elections Commission (KPU) official shows ballot papers used for the 2024 general election in the logistics warehouse at Cempaka Putih Sports Hall in Central Jakarta on Feb. 5, 2024. (Antara/Erlangga Bregas Prakoso)
Read in English
Indonesia Decides

Survei menunjukkan bahwa mayoritas pemilih telah mengambil keputusan sebelum pemungutan suara hari ini, 14 Februari. Namun, sebagian besar masih mempertimbangkan untuk mengubah keputusannya atau belum yakin 100 persen. Marilah kita, sebagai pemilih, mempercaya isi kepala dan ikuti kata hati kita.

Pemilihan umum tahun ini jatuh pada Hari Valentine, hari kasih sayang. Kebetulan, hari ini juga merupakan Rabu Abu bagi umat Katolik, yang menandai dimulainya masa pra-Paskah.

Meskipun hari-hari baik yang jatuh pada saat bersamaan ini mungkin hanya sebuah kebetulan, jelas sebuah ide bagus untuk pergi ke TPS dengan pikiran logis dan hati mantap. Kemudian, luangkan waktu sejenak untuk merenung sebelum mencoblos kertas suara.

Dengan adanya tuduhan-tuduhan gangguan, jual beli suara, dan praktik-praktik penggunaan dana yang simpang siur, kami mengimbau para pemilih untuk membuat keputusan berdasarkan penilaian yang mereka anggap terbaik. Segala kecurangan telah ditunjukkan oleh para penggagas di balik film dokumenter Dirty Vote. Tetap, keputusan ada di tangan pemilih. Pemilu, seperti yang dikatakan oleh pakar Franz Magnis Suseno, dirancang untuk mencegah kelompok terburuk menjadi pihak yang berkuasa. Karena itu, setiap suara sangat berarti.

Proses yang kredibel menjadi penting jika kita ingin memilih pemerintahan yang kredibel. Karena itu, kami mengimbau semua pihak, termasuk Presiden, untuk memastikan pemilu berjalan bebas dan adil.

Mungkin masih kurang tepat jika dikatakan bahwa pemilihan presiden kali ini berlangsung sangat meriah. Kata “meriah” masih kurang kuat untuk menggambarkan pergolakan emosi yang memuncak di media sosial dan layar televisi.

Pertanyaan yang muncul dan juga menjadi kekhawatiran beberapa pihak adalah apakah pemilu yang melibatkan Anies Baswaden dan pasangannya Muhaimin Iskandar; Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka; serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan harus dilakukan lagi di putaran kedua.

Putaran kedua, jika hasil pemilihan umum hari ini memutuskan tidak ada kandidat yang menang telak, akan diadakan pada bulan Juni.

Antusiasme untuk memilih terasa di luar negeri ketika 1,75 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di 128 negara asing memberikan suara mereka pada tanggal 5 hingga 11 Februari. Pemilih di Kuala Lumpur harus antri berjam-jam di TPS World Trade Center, pada Minggu.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), sekitar 204,8 juta penduduk Indonesia, dari jumlah total lebih dari 270 juta jiwa, punya hak pilih. Sepertiga dari jumlah pemilih adalah mereka yang berusia di bawah 30 tahun,

Survei opini menemukan bahwa meskipun sebagian besar pemilih telah memutuskan kandidat yang akan mereka dukung, tetapi yang masih ragu-ragu juga banyak.

Pada Jumat 9 Februari, Indikator Politik Indonesia mengatakan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan antara 28 Januari hingga 9 Februari, sekitar 4,5 persen responden masih belum memutuskan siapa yang akan mereka pilih. Kemudian, 10,5 persen responden mengatakan mereka masih bisa berubah pikiran menjelang hari pemilu.

Temuan serupa diumumkan pada Sabtu, 10 Februari oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang melakukan survei antara 29 Januari dan 5 Februari. LSI menemukan bahwa 4,4 persen responden masih ragu-ragu dan 12,9 persen masih bisa berubah pikiran.

Kita telah dibanjiri informasi yang berasal dari argumentasi para ahli, praktisi, dan juga pemikiran orang awam mengenai pro dan kontra dari masing-masing pasangan kandidat.

Setiap pakar politik Indonesia telah memberi masukan mendalam terhadap pemilu ini. Sayangnya, para “buzzer” politik juga turut serta dalam riuh rendah pertukaran informasi, sehingga kita kelelahan.

Jangan lupa, selain memilih presiden, Indonesia juga menyelenggarakan pemilu legislatif untuk memilih anggota legislatif di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota.

Meskipun pemilu legislatif mungkin kurang mendapat sambutan meriah selama setahun terakhir, pemilihan para wakil rakyat di legislatif tidak kalah pentingnya dibandingkan pemilihan presiden.

Saat ini, ketika Anda memutuskan untuk pergi ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memberikan suara Anda, kemungkinan Anda akan bertemu tetangga. Beberapa di antara mereka mungkin asing bagi Anda. Sapa mereka dan cobalah bercakap-cakap sebentar. Jadikan hari ini sama baiknya dengan hari libur nasional lainnya, untuk mengenal komunitas di sekitar Anda secara lebih baik. Tentu saja, menjadi sesama warga Indonesia adalah bagian dari alasan kehadiran Anda di TPS dan memberikan suara Anda.

Jika Anda adalah bagian dari kelompok yang belum menentukan pilihan, mungkin interaksi singkat dengan sesama warga dapat membantu Anda memutuskan dukungan. Mungkin. Siapa tahu? Tentu tidak ada salahnya untuk mencoba mengobrol dengan tetangga dan membuktikan manfaat interaksi singkat.

Mari gunakan hak pilih kita. Jika tidak, kita akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menentukan masa depan bangsa. Kita juga perlu mewaspadai kemungkinan upaya kecurangan dalam pemungutan suara. Salah satu yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar kecurangan tidak terjadi adalah dengan menghadiri saat penghitungan suara.

Selamat bersenang-senang di hari pemungutan suara. Berbanggalah pada diri sendiri dan masyarakat Indonesia lainnya yang hari ini menjalankan tugas mereka sebagai warga sipil. Sampai jumpa di TPS.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.