Calon presiden terpilih ini juga berpendapat bahwa pemerintah harus mempertimbangkan privatisasi badan usaha milik negara di industri nonstrategis seperti pariwisata dan perhotelan.
alon presiden terpilih, Prabowo Subianto, sedang mempertimbangkan kembali batasan wajib defisit anggaran negara sebesar 3 persen dari PDB. Pernyataan tersebut mungkin mengindikasikan akan adanya kebijakan fiskal yang lebih ekspansif bagi Indonesia.
Mantan jenderal itu menuturkan, pemerintah mencatat defisit anggaran kurang dari 2 persen pada tahun lalu. Ia juga menemukan bahwa rasio pengeluaran pemerintah terhadap PDB adalah sekitar 15 persen, sedangkan rasio utang pemerintah terhadap PDB mendekati 39 persen, jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan, yaitu sebesar 60 persen. “Keduanya termasuk yang terendah di dunia,” ujarnya dalam acara Mandiri Investment Forum yang digelar di Jakarta, Selasa 5 Maret.
Prabowo, yang saat ini memegang jabatan Menteri Pertahanan, paham bahwa batasan defisit anggaran dan rasio utang terhadap PDB adalah hasil adopsi dari Perjanjian Maastricht Uni Eropa. Tolok ukur ini diperkenalkan pada 1992 dan masih menjadi inti peraturan fiskal UE.
Prabowo mengklaim bahwa negara-negara besar UE sendiri tidak memenuhi aturan tersebut. Menurutnya, “Defisit anggaran Prancis mendekati 6,8 persen, Jerman sebesar 6 persen, dan Italia sebesar 8 persen.”
Menurut laporan kantor berita AFP bulan lalu, Prancis “mungkin” gagal mencapai defisit anggaran 2023 sebesar 4,9 persen dari target pemerintah. AFP mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya. Sementara, defisit anggaran Jerman pada 2023 adalah 2,1 persen, menurut angka awal yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Federal negara tersebut. Sedangkan Italia memang sedang berjuang untuk mengurangi defisitnya, yang mencapai 7,2 persen dari PDB tahun lalu. Data diambil dari Institut Statistik Nasional Italia.
Meskipun hasil resmi pemilihan presiden yang diadakan pada 14 Februari baru akan diumumkan akhir bulan ini, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa Prabowo akan menggantikan Joko “Jokowi” Widodo sebagai presiden Indonesia berikutnya.
Dalam kampanye pemilunya, Prabowo menjanjikan beberapa program besar. Program besar tersebut termasuk melanjutkan pembangunan ibu kota masa depan, yaitu Nusantara, sesuai rencana, meningkatkan belanja pertahanan, dan menaikkan gaji pegawai negeri.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.