TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Disiram devisa

Editorial Board (The Jakarta Post)
Jakarta
Mon, April 17, 2023

Share This Article

Change Size

Disiram devisa A man withdraws cash at a Bank Indonesia (BI) mobile service point at Pramuka Market in East Jakarta on March 27. (Antara/Rivan Awal Lingga)
Read in English

B

ank Indonesia (BI) baru-baru ini melaporkan peningkatan cadangan devisa dari Februari hingga akhir Maret sebesar lebih dari $5 miliar dolar Amerika, hingga mencapai $145,2 miliar. Artinya, cukup untuk pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang negara, atau dua kali standar kecukupan internasional.

Bank sentral mengaitkan peningkatan tersebut dengan beberapa faktor, termasuk penerbitan utang luar negeri pemerintah, pendapatan pajak dari ekspor, arus modal masuk ke obligasi dan pasar saham, serta kenaikan suku bunga deposito yang ditawarkan BI kepada eksportir yang merepatriasi pendapatan ekspor mereka. Tiga yang terakhir bisa dibilang faktor menggembirakan, terutama peningkatan bersih modal asing lebih dari $1,3 miliar dolar Amerika di pasar utang dan ekuitas Indonesia. Semua menunjukkan prospek ekonomi makro yang cerah, serta adanya stabilitas dan sinergi yang baik antara otoritas moneter dan fiskal.

Data BI menunjukkan surplus perdagangan Indonesia meningkat menjadi $5,48 miliar pada Februari, dari $3,88 miliar pada bulan Januari. Arus modal asing bersih yang masuk Indonesia adalah sebesar $3 miliar dari Januari hingga pertengahan Maret, di tengah kondisi pasar keuangan global yang tidak menentu. Secara keseluruhan, neraca pembayaran untuk tahun 2023 berprospek bagus, dengan neraca berjalan yang cukup terkendali, berada di kisaran PDB plus minus 0,4 persen.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial diperkirakan mencatat surplus berkat dukungan modal asing yang masuk dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio investasi, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional.

Bank sentral tidak merinci penerbitan utang luar negeri bulan lalu, tetapi data menunjukkan bahwa utang luar negeri pemerintah terus menyusut, turun 2,5 persen (yoy) menjadi total $194,3 miliar pada Januari, setelah turun 6,8 persen pada Desember 2022.

Deposito berjangka valuta asing BI yang diluncurkan awal Maret lalu, memberikan insentif bagi eksportir untuk menempatkan dananya di sistem keuangan domestik dengan suku bunga antara 4,64 hingga 4,92 persen dengan tenor satu hingga enam bulan. Suku bunga tersebut lebih tinggi dari yang ditawarkan bank-bank di Singapura, yaitu 4,12 hingga 4,68 persen. Kebijakan tersebut mulai membuahkan hasil, dan BI terus menaikkan suku bunga untuk menarik eksportir, dengan deposito satu dan tiga bulan sekarang menghasilkan bunga masing-masing 4,87 persen dan 5,09 persen. Hal ini sejalan dengan tren regional, termasuk di Singapura yang bank-banknya masih menaikkan suku bunga simpanan valas meskipun angka imbal hasil di Amerika Serikat stabil.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Menurut Bahana Securities, 4 April lalu, lelang terakhir simpanan devisa BI kepada eksportir menghasilkan $56,5 juta, menjadi penempatan mata uang dolar tertinggi dalam empat lelang yang telah dilakukan. Dari jumlah itu, eksportir menempatkan $26,5 juta dalam bentuk deposito jangka waktu tiga bulan. Padahal sebelumnya, hampir semua penawaran masuk ke fasilitas deposito dengan jangka waktu satu bulan. Para analis melihat penempatan dolar yang relatif tinggi sebagai kejutan yang menyeanangkan, menyiratkan konversi valuta asing dari eksportir. Apalagi mengingat penguatan rupiah menjadi Rp14.889 terhadap dolar dua hari sebelumnya. Lelang terbaru, pada 11 April, menempatkan $12,5 juta dalam bentuk deposito tenor satu bulan dan $6,8 juta dalam bentuk deposito tenor enam bulan. BI telah menyelenggarakan 11 kali lelang sejak fasilitas ini diperkenalkan pada awal Maret lalu, dan inilah kali pertama instrumen dengan tenor sepanjang itu berhasil menarik penawaran.

Penyempitan yield spread antara aset rupiah dan dolar nampaknya masih cukup menarik bagi investor untuk menempatkan dananya di obligasi pemerintah, terutama karena sebagian besar analis memperkirakan bahwa Federal Reserve akan melonggarkan sikap agresifnya setelah keruntuhan Silicon Valley Bank bulan lalu. The Fed menaikkan suku bunga bulan lalu sebesar seperempat poin ke kisaran 4,75 hingga 5 persen, bandingkan dengan suku bunga BI yang 5,75 persen saat ini. Konon, bank sentral AS hanya akan membuat sekali lagi kenaikan suku bunga pada 2023.

Kami sependapat dengan BI bahwa kebijakan suku bunga 5,75 persen cukup untuk menahan inflasi inti dalam kisaran target 3 persen plus minus 1 persen pada semester pertama 2023 dan mengembalikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) ke kisaran yang sama pada semester kedua.

Selain itu, kebijakan stabilisasi rupiah juga diperkuat untuk mengendalikan inflasi impor dan mencegah tertular potensi pasar keuangan global.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.