Sebagai pemimpin ASEAN secara de facto, wajar saja jika Indonesia harus berbuat lebih banyak untuk memulai langkah-langkah regional guna memecahkan masalah yang dihadapi semua negara anggota.
Setelah tiba di ibu pertiwi dari perjalanan enam hari ke Timur Tengah dan Turki untuk menggalang dukungan bagi upayanya mengevakuasi korban perang dari Gaza, Presiden Prabowo Subianto harus mulai fokus pada isu-isu mendesak di ASEAN. Secara khusus, isu paling mendesak adalah tanggapan bersama blok regional tersebut terhadap perang tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar setelah gempa bumi dahsyat pada 28 Maret silam.
Seperti yang sudah diduga, diplomasi Timur Tengah Prabowo tidak membuahkan hasil yang signifikan secara ekonomi maupun politik. Namun, bukan berarti Presiden pulang dengan tangan hampa. Setidaknya, ia bisa mendapat informasi langsung dari lima pemimpin yang ia temui, yang semuanya merupakan pemain kunci di wilayah yang dilanda pertikaian tersebut.
Saat Prabowo berada di luar negeri, Presiden Tiongkok Xi Jinping memulai lawatannya di Asia Tenggara, untuk membentuk aliansi strategis melawan kenaikan tarif Trump. Jakarta tidak termasuk dalam rencana perjalanan Xi. Ia mengunjungi Hanoi, Kuala Lumpur, dan Phnom Penh. Namun, pada Selasa, XI menelepon Prabowo untuk memberi masukan kepada pemimpin Indonesia tersebut terkait jawaban Tiongkok terhadap kebijakan proteksionis AS. Xi juga menyampaikan pesan bahwa Beijing adalah mitra yang lebih baik bagi negara-negara anggota ASEAN, jika dibandingkan dengan Washington.
Tiongkok dan negara-negara anggota ASEAN merupakan bagian dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership). Pakta perdagangan ini merupakan yang terbesar di dunia. Beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, juga telah bergabung dengan BRICS. Dan Tiongkok merupakan salah satu anggota pendiri himpunan itu.
Indonesia dan negara-negara ASEAN lain yaitu Vietnam, Malaysia, dan Kamboja, menghadapi tarif AS yang besar, sebelum Trump mengumumkan jeda selama 90 hari kebijakan tarif itu mulai efektif. Setiap negara anggota ASEAN punya hak untuk secara bilateral menemui Trump. Itulah yang dilakukan Indonesia, dengan mengirimkan tim ke Washington, DC.
Namun, akan lebih efektif bagi ASEAN untuk membentuk kesatuan dalam melawan Trump. Presiden Prabowo harus lebih aktif dalam mencari sikap bersama dari anggota-anggota ASEAN, setelah negara-negara tersebut dihadapkan pada perang tarif. Bagaimana pun, Indonesia dan masing-masing negara ASEAN tidak akan pernah mampu mengatasi tantangan terkait tarif tersebut sendirian.
AS merupakan pasar terbesar kedua bagi ASEAN setelah Tiongkok. Dan AS merupakan mitra dagang terbesar keempat. AS juga merupakan sumber investasi langsung asing (Foreign Direct Investmen) paling signifikan di ASEAN. Sekitar 22,5 persen dari total FDI dari negara anggota ASEAN mengalir dari negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Sebelum meninggalkan Jakarta menuju Timur Tengah, Prabowo mengatakan akan membahas problematika geopolitik dan geoekonomi terkini dengan lima tuan rumah negara yang ia kunjungi. Penekanan ia lakukan untuk krisis kemanusiaan di Gaza. Presiden telah berulang kali menyatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Indonesia akan memainkan peran yang jauh lebih aktif dalam urusan global.
Perjalanan Prabowo pada 9-15 April mencakup pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, dan Raja Yordania Abdullah II.
Seperti dilansir The Jakarta Post, Prabowo mengatakan bahwa ia telah melakukan pertemuan "produktif" dengan sang Emir Qatar. Dilaporkan bahwa Qatar berkomitmen untuk investasi senilai 2 miliar dolar Amerika di lembaga baru pengelola dana investasi milik negara Danantara. Kedua belah pihak belum menandatangani dokumen resmi apa pun, tetapi Prabowo menegaskan bahwa ia gembira menyambut rencana tersebut.
Berbicara di sebuah forum di Turki, Prabowo mengkritik sikap bungkam negara-negara Barat terkait tindakan genosida sistematis Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Jakarta telah mengirim tim medis ke Gaza. Baru-baru ini, Jakarta juga mengusulkan untuk membawa total 1.000 warga Palestina yang terluka dan anak-anak yatim piatu warga Gaza ke Indonesia, untuk sementara waktu, guna mendapatkan perawatan.
Penderitaan serupa juga menimpa ribuan orang di Myanmar. Musibah mengharuskan Indonesia dan ASEAN mengulurkan tangan untuk membantu. Menurut junta Myanmar, lebih dari 3.000 orang telah wafat, dan lebih dari 4.500 orang terluka. ASEAN berupaya untuk memimpin misi penyelamatan dan rekonstruksi internasional di Myanmar.
Sebagai pemimpin de facto ASEAN, wajar jika Indonesia harus berbuat lebih banyak untuk memulai langkah-langkah regional, guna menyelesaikan masalah yang dihadapi semua negara anggota.
Prabowo telah menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan Palestina melalui kunjungannya baru-baru ini, sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang bertujuan membantu membebaskan tatanan dunia dari kolonialisme. Namun, ia harus ingat bahwa ASEAN telah dan akan tetap menjadi basis paling penting bagi diplomasi Indonesia.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.