Ketegangan telah meningkat minggu ini karena Mahkamah Konstitusi (MK) akan memberikan keputusan penting pada hari Senin (16 Oktober) atas petisi yang berusaha menurunkan batas usia minimum calon presiden dan wakil presiden. Kasus ini berpotensi membuka jalan bagi Gibran untuk mengikuti pemilihan presiden pada bulan Februari mendatang.

Minggu ini, semakin banyak yang ingin Gibran berpasangan dengan Prabowo Subianto, khususnya dari pendukung loyal Prabowo dan Jokowi. Walikota Surakarta yang berusia 36 tahun ini diharapkan maju bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo, yang merupakan saingan utama calon presiden PDIP Ganjar Pranowo.

Semakin banyak cabang-cabang Gerindra di seluruh Indonesia yang mengumumkan dukungan mereka untuk pasangan Prabowo-Gibran minggu ini. Mereka mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan partisipasi generasi muda dalam memimpin negara.

Minggu lalu, beberapa kelompok pendukung Jokowi juga ikut bergabung untuk memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran di kediaman pribadi Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Salah satunya adalah Kelompok Samawi yang baru-baru ini bergabung.

Gibran belum mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri. Namun, partai-partai yang tergabung dalam aliansi elektoral yang mendukung pencalonan presiden Prabowo telah menyebut Gibran sebagai salah satu kandidat terkuat untuk mendampingi Prabowo. Mereka mengklaim bahwa ide tersebut datang dari masyarakat.           

"Ini adalah kehendak rakyat. Kita tidak berbicara tentang kehendak para elit. Ada dukungan dari rakyat, Anda bisa mendengarnya di mana-mana," kata Prabowo pada hari Rabu (11 Oktober).