Tanpa kehadiran Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada hari Rabu mengumumkan calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Para analis menilainya sebagai upaya sang ketua unjuk gigi bahwa partai tidak tergantung pada presiden.
Calon wakil presiden dari PDIP adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, yang pernah menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Ia akan maju dalam pemilihan tanggal 14 Februari. Dalam pemilihan tersebut, Ganjar diperkirakan akan bersaing dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
"Mahfud adalah sosok yang kami beri mandat untuk mereformasi sistem hukum nasional, karena rakyat menginginkan reformasi," kata Megawati pada acara tersebut. Acaranya dihadiri oleh para pemimpin mitra PDIP dalam pemilu, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berbasis Muslim, juga Hanura serta Perindo, yang tidak punya kursi di legislatif.
Presiden Jokowi, yang sedang berada di luar negeri, tidak hadir dalam acara pengumuman. Jokowi adalah anggota PDIP, partai terbesar dalam koalisi pemerintah. Namun, hubungannya dengan Megawati kurang baik karena keduanya tampak bersaing menjadi kingmaker, atau politikus yang berusaha agar kandidatnya menang, dalam pemilihan presiden mendatang.
Jokowi belum secara terbuka mengungkap kandidat pilihannya. Dalam beberapa kesempatan, ia mengisyaratkan mendukung calon presiden "berambut putih", merujuk pada Ganjar. Namun, dalam beberapa bulan terakhir Presiden Jokowi juga terlihat mengizinkan saingan lamanya, Prabowo, untuk memanfaatkan popularitas presiden dan mengganti nama tim kampanyenya menjadi "tim Jokowi".
Prabowo diperkirakan akan mengumumkan calon wakil presidennya pada akhir minggu ini. Pensiunan jenderal Angkatan Darat ini diprediksi mengincar putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Prabowo membidik Gibran terutama setelah keputusan MK yang kontroversial baru-baru ini, yang membuka jalan bagi Gibran untuk mencalonkan diri, meskipun Gibran adalah pemegang kartu tanda anggota PDIP.
Spekulasi semakin kuat beredar minggu ini, bahwa Gibran akan lompat partai dan bergabung dengan Partai Golkar. Partai tersebut merupakan yang terbesar kedua setelah Gerindra, dalam aliansi tujuh partai pendukung Prabowo. Hal ini mengingat PDIP telah menegaskan bahwa Gibran tidak akan lagi menjadi anggota dari PDIP jika ia mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Thank you for sharing your thoughts.
We appreciate your feedback.