ara pemimpin Asia Tenggara berkumpul di kota nelayan Labuan Bajo di wilayah timur Indonesia, pada Selasa kemarin (9 Mei) untuk pertemuan puncak yang bertujuan membenahi kelembagaan ASEAN serta memetakan kemajuan salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam beberapa dekade mendatang.
ASEAN sedang banyak mendapat tekanan untuk melakukan reformasi di tengah persaingan yang terjadi di antara kekuatan besar. Ada pula harapan besar bahwa wilayah Asia Tenggara menjadi penggerak ekonomi dalam Abad Asia, saat sebagian besar dunia sedang berupaya pulih dari pandemi seraya menghindari resesi.
Persatuan ASEAN juga sedang diuji, setelah kegagalan upaya menyelesaikan krisis militer di Myanmar. Belum usainya konflik di Myanmar berpotensi mengubah pola pemerintahan beberapa tahun ke depan di kawasan yang majemuk secara politik tersebut.
Awan gelap menaungi pertemuan yang dijadwalkan berlangsung seminggu penuh dan diagendakan membahas masalah-masalah paling mendesak di kawasan, setelah terjadi serangan terhadap konvoi diplomatik yang membawa bantuan kemanusiaan di Myanmar, akhir pekan lalu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD bahkan menyebut ASEAN berada di "persimpangan" karena harus terus berakrobat di antara tekanan eksternal dan internal.
Pada Selasa, Mahfud yang memimpin Dewan Politik dan Keamanan ASEAN (ASEAN Political and Security Council atau APSC) ke-26 mengatakan bahwa "kekuatan ASEAN sebagai sebuah komunitas" sedang diuji oleh adanya "krisis demi krisis", dan asosiasi terancam kehilangan relevansinya. “Dari luar, ada persaingan antara kekuatan besar yang berpotensi memecah belah kelompok kita. [...] Dari dalam, kita melihat krisis berkepanjangan di Myanmar dan implikasi kemanusiaannya,” ujarnya di awal pertemuan.
Bersiap untuk diskusi alot
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Thank you for sharing your thoughts.
We appreciate your feedback.