TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Merayakan lagi Jakarta sebagai ibu kota

Ketika Jakarta menjalani hari-hari terakhir sebagai ibu kota, para warga berharap bahwa rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Nusantara dapat membantu mengurangi sebagian beban perkotaan yang sekarang dialami Jakarta.

Nina A. Loasana (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Sat, June 22, 2024 Published on Jun. 21, 2024 Published on 2024-06-21T18:47:23+07:00

Change text size

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Merayakan lagi Jakarta sebagai ibu kota Visitors amble on June 21, 2024 near newly assembled carnival attractions at National Monument (Monas) Square in Central Jakarta. The city administration has readied several events, including an open-air carnival and firework shows, to celebrate Jakarta’s 497th anniversary on Saturday. (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Read in English

J

akarta merayakan hari jadinya yang ke-497 pada hari Sabtu, di masa-masa akhirnya sebagai ibu kota. Perayaan dilakukan seolah-olah kota ini akan selamanya menjadi pusat segala yang mengagumkan di negara ini, jangan pikirkan masalahnya. Masyarakatnya tetap berharap adanya perbaikan atas masalah-masalah abadi kota ini, mulai dari polusi udara yang mencekik hingga lalu lintas yang terkenal buruk.

Perayaan ulang tahun kali ini diperkirakan akan menjadi hari yang muram, karena Jakarta diselimuti kabut asap tipis berwarna abu-abu selama seminggu terakhir. Kabut asap itu menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia dalam daftar IQAir, perusahaan teknologi pengukur kualitas udara Swiss.

Selama berhari-hari, pada Indeks Kualitas Udara (AQI), udara Jakarta rata-rata masuk kategori “tidak sehat”, yaitu di tingkat 158. Udara tercemar partikel halus PM2.5 hingga konsentrasinya 13 kali lipat lebih tinggi dari ambang batas aman, berdasarkan pedoman kualitas udara global Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO).

Kualitas udara yang buruk terus berlanjut sejak tahun lalu. Pihak berwenang berusaha keras mengambil berbagai langkah untuk membersihkan udara kota, antara lain dengan mewajibkan uji emisi kendaraan hingga melakukan penyemaian awan untuk menghasilkan lebih banyak hujan.

Sekarang sudah 2024 dan tidak ada yang benar-benar berubah bagi warga Jakarta. Siti Kuswatun dan putranya yang berusia 4 tahun, misalnya, sering menderita infeksi saluran pernafasan selama 12 bulan terakhir karena buruknya kualitas udara kota. “Kami sering mengalami batuk dan gejala mirip flu yang langsung hilang saat bepergian ke luar kota,” kata ibu rumah tangga berusia 29 tahun asal Jakarta Selatan ini kepada The Jakarta Post pada Selasa 18 Juni. “Sebagai ibu, saya prihatin atas polusi udara di Jakarta,” imbuhnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperkirakan polusi udara yang parah telah berkontribusi terhadap 100.000 kasus infeksi saluran pernafasan akut setiap bulannya, sepanjang 2023.

Morning Brief

Every Monday, Wednesday and Friday morning.

Delivered straight to your inbox three times weekly, this curated briefing provides a concise overview of the day's most important issues, covering a wide range of topics from politics to culture and society.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Studi lain yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan bahwa polusi udara merupakan penyebab lebih dari 10.000 kematian dan 5.000 kasus rawat inap, karena penyakit jantung dan paru-paru di Jakarta setiap tahun. Studi itu juga menyebut bahwa polusi menyebabkan lebih dari 7.000 kasus dampak kesehatan yang merugikan anak-anak, mulai dari stunting hingga kasus bayi yang meninggal saat baru lahir.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Merayakan lagi Jakarta sebagai ibu kota

Rp 35,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 35,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.

Share options

Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!

Change text size options

Customize your reading experience by adjusting the text size to small, medium, or large—find what’s most comfortable for you.

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!

Continue in the app

Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.