TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Pemerintah minta perusahaan minyak dan gas lokal ambil alih Blok Tuna

Divya Karyza (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Thu, January 11, 2024

Share This Article

Change Size

Pemerintah minta perusahaan minyak dan gas lokal ambil alih Blok Tuna An offshore oil and gas rig in the Mahakam Block in East Kalimantan. (Pertamina/Pertamina)
Read in English

P

emerintah terus berjuang untuk menemukan investor yang bersedia melanjutkan pengembangan minyak dan gas bumi di Blok Tuna. Blok ini merupakan sebuah wilayah cadangan migas terpencil yang terletak di Laut Natuna Utara. Lokasinya dekat perairan yang menjadi sasaran klaim kedaulatan yang tumpang tindih antara beberapa negara. Klaim itu memang meningkatkan ketegangan geopolitik.

Pemerintah telah mengundang perusahaan-perusahaan minyak dan gas lokal untuk mengerjakan proyek ini. Namun, para ahli mengatakan bahwa kompleksitas dan sensitivitas proyek ini dapat menjadi penghalang utama masuknya investor baru.

Pengembangan Blok Tuna melambat secara signifikan sejak tahun lalu, setelah sanksi-sanksi Barat memaksa perusahaan Inggris Harbour Energy untuk mencari mitra baru. Perusahaan tersebut perlu mencari investor pengganti yang bisa mengambil alih 50 persen hak partisipasi (participating interest/PI) yang sebelumnya dipegang oleh Zarubezhneft Rusia.

Agus Cahyono Adi, juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Rabu 10 Januari, bahwa pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi lokal, seperti Pertamina dan Medco Energi Internasional, untuk mengambil alih proyek ini. Pemerintah tetap berharap bahwa proyek ini akan berjalan sesuai jadwal.

Anak perusahaan Pertamina di sektor hulu, Pertamina Hulu Energi, mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Kamis bahwa mereka tidak berada dalam posisi untuk mengajukan proposal pengambilalihan saham yang tersisa di blok tersebut. Medco, sementara ini tidak segera menanggapi permintaan berkomentar.

Agus kemudian mengakui bahwa blok ini dianggap berisiko tinggi dan mahal karena terletak di daerah lepas pantai yang terpencil. Apalagi, lokasinya sangat dekat dengan titik-titik ketegangan geopolitik. Tetapi, ia juga mengatakan bahwa pemerintah tetap yakin akan ada investor baru untuk proyek ini.

Prospects

Every Monday

With exclusive interviews and in-depth coverage of the region's most pressing business issues, "Prospects" is the go-to source for staying ahead of the curve in Indonesia's rapidly evolving business landscape.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Moshe Rizal, kepala komite investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Aspermigas), mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa minimnya infrastruktur yang ada ditambah mahalnya biaya transportasi dan operasional membuat Blok Tuna sulit untuk menemukan investor, yang dapat menggantikan Zarubezhneft dalam proyek ini.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Pemerintah minta perusahaan minyak dan gas lokal ambil alih Blok Tuna

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.