TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Tetap waspada, jangan panik

Editorial Board (The Jakarta Post)
Jakarta
Sat, December 9, 2023

Share This Article

Change Size

Tetap waspada, jangan panik Mask-wearing commuters get off a train at Karet Station in Central Jakarta on Dec. 6, 2023. (Antara/Putu Indah Savitri)
Read in English

K

ita semua harus waspada terhadap kemungkinan infeksi Mycoplasma pneumoniae karena baru-baru ini telah ditemukan kasus pertama di Indonesia. Waspada. Dan bukan ketakutan, apalagi yang berlebihan.

Enam kasus dari penyakit ini sudah terkonfirmasi. Dilaporkan juga telah terjadi kenaikan angka jumlah pasien anak-anak yang berobat ke rumah sakit karena dicurigai mengidap penyakit tersebut. Merespon hal itu, Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat bahwa meskipun Mycoplasma pneumoniae dapat menyusahkan, kondisi penderitanya relatif jarang yang menjadi buruk dan infeksinya dapat disembuhkan dengan bantuan pengobatan yang tepat.

Gejala umum Mycoplasma pneumoniae termasuk demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, sesak napas, dan merasa lelah. Patogen ini dapat menyebar melalui kontak dengan tetesan lendir di udara dari penderita penyakit tersebut.

Enam kasus Mycoplasma pneumoniae yang terjadi baru-baru ini semuanya dilaporkan di Jakarta, dan semua pasiennya berusia antara 3 dan 12 tahun. Dua pasien dirawat di RS Medistra Jakarta Selatan, satu pasien pada 12 Oktober dan satu lagi pada 25 Oktober. Tiga pasien lainnya menjalani rawat jalan di rumah sakit yang sama pada bulan November. Sementara satu pasien lagi dirawat di Rumah Sakit Joy Women and Children Community (JWCC), juga di Jakarta Selatan.

Menurut direktur jenderal pengendalian dan pencegahan penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers pada hari Rabu, keenam pasien tersebut telah pulih sepenuhnya.

Maxi menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan sedang berusaha melacak sumber, atau awal munculnya kasus, dan menyelidiki apakah lebih banyak orang yang telah terinfeksi. Para dokter dan petugas kesehatan diminta melaporkan setiap kasus Mycoplasma pneumonia ke kementerian dalam waktu 24 jam setelah diagnosis.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Ia katakan juga bahwa otoritas kesehatan daerah harus secara aktif mengingatkan para guru dan siswa tentang penyakit ini. Ia mendorong mereka untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap penyebarannya, karena infeksi ini umum terjadi pada anak-anak usia sekolah.

Angka kematian keseluruhan akibat infeksi Mycoplasma pneumoniae sangat rendah, dan kematian biasanya terjadi pada orang dengan penyakit penyerta. Penyakit ini sering disebut sebagai “pneumonia berjalan” karena sebagian besar penderita penyakit ini merasa cukup sehat untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Jika pasien mengalami gejala penyakit yang ringan, mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit dan kemungkinan besar hanya memerlukan rawat jalan dengan pantauan dari pusat layanan kesehatan. Antibiotik yang tepat, disertai tidur yang cukup dan pola makan dengan menu bergizi, akan membantu sebagian besar pasien pulih dengan cepat.

Meskipun berita soal penyakit ini seolah meledak akhir-akhir ini, sesungguhnya Mycoplasma penumoniae bukanlah hal baru. Bakteri ini ditemukan pada tahun 1930an dan kasusnya telah lama tercatat di Indonesia.

Selama bertahun-tahun, Mycoplasma pneumoniae hanya sedikit menarik perhatian masyarakat karena prevalensinya yang rendah dan relatif ringan. Menurut data Kementerian Kesehatan, sebelum pandemi COVID-19, infeksi Mycoplasma hanya menyumbang 8,5 persen dari kasus pneumonia yang terdeteksi di Indonesia.

Laporan media mengenai meningkatnya kasus Mycoplasma pneumonia di Tiongkok utara dan beberapa negara Eropa menjadi pemicu kekhawatiran global secara tiba-tiba terhadap infeksi akibat bakteri tersebut.

Namun tidak ada alasan bagi masyarakat Indonesia untuk panik menghadapi penyakit kuno ini. Pasien bisa mendapat pengobatan lengkap melalui program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Praktik kebersihan yang tepat, termasuk mencuci tangan, memakai masker, dan menutup mulut serta hidung saat batuk atau bersin, adalah cara terbaik untuk membatasi penyebaran penyakit ini.

Meskipun belum ada vaksin yang dapat mencegah Mycoplasma pneumonia, memberikan vaksinasi kepada anak-anak untuk melawan COVID-19 dan influenza musiman dapat membantu mereka menghindari infeksi berbagai patogen secara bersamaan. Dan infeksi berbagai patogen itulah faktor yang mendorong naiknya jumlah pasien rawat inap di Tiongkok.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.