Menurut para analis, penunjukan itu memang sah, tapi patut dicurigai secara etis.
residen Joko “Jokowi” Widodo telah menunjuk dua anggota dari lingkaran terdekat presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai wakil menteri keuangan dan wakil menteri pertanian. Menurut para ahli, langkah tersebut diambil untuk memastikan kelancaran transisi ke pemerintahan yang akan datang. Meski begitu, langkah mengangkat wakil menteri dari partai dapat berisiko pada perekonomian.
Kamis, 18 Juli, di Istana Kepresidenan, Jokowi melantik keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono, sebagai Wakil Menteri Keuangan. Sementara, mantan asisten Prabowo, Sudaryono, diangkat sebagai Wakil Menteri Pertanian.
Upacara tersebut juga sekaligus mengangkat Yuliot, yang telah bekerja di Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak 1988, menjadi Wakil Menteri Investasi.
Dalam pidato pengukuhannya, Thomas mengatakan bahwa pengangkatannya “menunjukkan kesinambungan” antara pemerintahan lama dan baru. Menurutnya, hal itu sekaligus memastikan bahwa program-program andalan Prabowo akan “selaras” dengan prinsip-prinsip ekonomi dan kehati-hatian finansial pemerintahan saat ini.
Dalam konferensi pers terpisah usai upacara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kementerian kini memiliki dua wakil menteri. Thomas akan fokus menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mendatang, yang merupakan APBN pertama yang dijalankan Prabowo sebagai presiden.
Sementara Suahasil Nazara, yang menjabat sejak Oktober 2019, akan fokus mengawal anggaran tahun ini.
“Dengan adanya Mas Thomas, segalanya menjadi lebih mudah karena otomatis terjalin komunikasi,” kata Sri Mulyani. Namun ia membantah bahwa ada yang berjalan tidak baik saat Thomas berkoordinasi dengan kementerian dari luar.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.