“[Pemerintah] perlu melakukan evaluasi dengan jujur. Kita tidak bisa selalu menyalahkan cuaca,” kata ahli iklim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edvin Aldrian.
anjir yang terjadi selama berminggu-minggu di Riau serta kerusakan jaringan transportasi yang diakibatkannya telah memicu kekhawatiran akan buruknya tingkat kesiapan Indonesia dalam menghadapi bencana. Hal ini menyebabkan adanya seruan kepada pihak berwenang untuk mengevaluasi kembali keamanan bangunan publik dan jaringan transportasi, di tengah perkiraan cuaca yang lebih ekstrem di masa depan.
Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatra, yang membentang dari provinsi paling utara di Sumatra, Aceh, hingga ujung selatan pulau di Lampung, terputus dua kali selama dua minggu terakhir, akibat banjir di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Menurut laporan media, hingga Minggu 14 Januari, setidaknya 12 kilometer jalan raya di sisi wilayah Pelalawan terendam. Banjir dengan kedalaman berkisar antara 50 sentimeter hingga 130 cm ini menjebak sejumlah truk dan kendaraan berat. Banjir juga menyebabkan sebagian besar jaringan transportasi di Pulau Sumatra terhenti.
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Riau mengaku harus menunggu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memulai perbaikan jalan nasional, yang menjadi kewenangan kementerian tersebut.
“Karena [Jalintim] adalah jalan nasional, kami hanya bisa berkoordinasi [dengan kementerian],” kata Kepala Bidang Bina Marga, Teza Darsa, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu 13 Januari. “Jika mereka membutuhkan bantuan, kami siap memberikan bantuan. Namun sejauh ini, belum ada permintaan.”
Banjir di provinsi tetangga, yaitu Sumatra Barat, merusak Jembatan Kiambang, yang menghubungkan Padang, ibu kota Provinsi Sumatra Barat, dengan Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. Peristiwa tersebut mendapat perhatian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang berkunjung ke Sumatra Barat, Jumat 12 Januari, untuk meninjau perbaikan jembatan tersebut.
Hujan deras selama beberapa hari terakhir juga menyebabkan Sungai Cikapundung di Jawa Barat meluap, sehingga membanjiri sebagian wilayah di Kabupaten Bandung.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.