Setelah menyelesaikan tabulasi suara berjenjang selama sebulan, pada Rabu, KPU mengumumkan bahwa PDIP telah memenangkan 25,3 juta suara, atau 16,7 persen dari total suara secara nasional, untuk kursi DPR.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil meraih suara terbanyak pada pemilu legislatif 2024, disusul Partai Golkar di posisi kedua. Informasi tersebut berdasarkan penghitungan akhir perolehan suara yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Setelah menyelesaikan tabulasi suara berjenjang selama sebulan, yang dinodai tuduhan penggelembungan jumlah suara dan terjadinya kesalahan teknis, pada Rabu 20 Maret KPU mengumumkan hasil penghitungan suara akhir pemilu legislatif. PDIP memenangkan 25,3 juta suara secara nasional, atau 16,7 persen dari total suara, dalam pemilu untuk menentukan jumlah kursi wakil rakyat DPR tersebut.
KPU belum mengumumkan tata cara konversi perolehan suara tersebut menjadi jumlah kursi di DPR. Namun, dengan perolehan suara terbanyak, berarti PDIP akan tetap mempertahankan dominasinya di badan legislatif selama lima tahun ke depan. Partai tersebut tetap meraih suara terbanyak, meskipun sedang bermasalah dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang tercatat sebagai anggota partai.
Pesaing kuat lainnya dalam mendapatkan kursi DPR terbanyak adalah Golkar. Partai tersebut memperoleh 23,2 juta suara, atau 15,3 persen dari total suara. Angka itu merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan perolehan suara pada pemilu sebelum ini. Partai Gerindra yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto menempati posisi ketiga dengan 20 juta suara.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) – yang ketuanya Muhaimin Iskandar adalah pasangan calon presiden Anies Baswedan – menempati posisi keempat dengan 16,1 juta suara. Kedudukan ini diikuti oleh dua partai pro-Anies lainnya, yaitu Partai NasDem dengan 14,6 juta suara dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 12,7 juta suara.
Partai Demokrat dengan 11,2 juta suara dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 10,9 juta suara telah melewati ambang batas 4 persen untuk mengirimkan wakilnya ke DPR. Dengan begitu, komposisi wakil rakyar di DPR untuk masa jabatan 2024-2029 secara lengkap terdiri dari delapan partai.
Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diperkirakan akan kehilangan kursinya di DPR karena hanya meraih 5,8 juta suara, atau 3,9 persen dari total suara. Artinya, perolehan suara PPP di bawah ambang batas keterwakilan di badan legislatif. Partai tersebut, yang mendukung calon presiden PDIP Ganjar Pranowo, saat ini menguasai 19 kursi di DPR, jumlah kursi terkecil di lembaga legislatif tersebut.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.