TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Paus Fransiskus soroti pentingnya kerukunan antarumat beragama di Indonesia

Indonesia masih terus bergulat dengan berbagai masalah terkait intoleransi dan ekstremisme agama.

Radhiyya Indra (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Thu, September 5, 2024 Published on Sep. 4, 2024 Published on 2024-09-04T21:07:40+07:00

Change text size

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Paus Fransiskus soroti pentingnya kerukunan antarumat beragama di Indonesia Pope Francis (left) and President Joko “Jokowi“ Widodo attend a meeting with Indonesian authorities, civil society and the diplomatic corps on Sept. 4, 2024, at the Merdeka Palace in Jakarta, during his apostolic visit to Asia. Pope Francis' grueling tour of the Asia-Pacific got into full swing on Sept. 4, with the 87-year-old appearing in good health and strong spirits as he met the Indonesian president. (Reuters/Willy Kurniawan/Pool)
Read in English

R

abu 4 September, Paus Fransiskus mengawali hari kedua kunjungan kepausannya ke Indonesia dengan menemui Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat. Ia membahas pentingnya memperkuat persatuan bangsa dan hubungan antarumat beragama, untuk memerangi ekstremisme dan intoleransi agama.

Duduk di kursi roda, Paus berusia 87 tahun itu disambut oleh Presiden Jokowi dan sejumlah menterinya di kompleks istana. Kepala negara yang akan pensiun itu juga memperkenalkan sang Kepala Gereja Katolik kepada presiden terpilih Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan saat ini. Prabowo akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober.

Setelah upacara singkat di depan gedung, kedua pemimpin itu masuk ke dalam aula Istana. Di lokasi itu, Paus menyampaikan pidato pertamanya dalam tur Asia-Pasifik 12 hari. Hubungan antaragama menjadi tema utama perjalanannya di Indonesia yang multiagama dan multietnis, sejalan dengan semboyan nasional Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu). Selain ke Indonesia, Paus dijadwalkan berkunjung ke Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura.

“Keharmonisan dalam keberagaman hanya dapat dicapai [...], ketika setiap kelompok etnis dan aliran agama bertindak dalam semangat persaudaraan, sambil mengejar tujuan mulia untuk melayani kebaikan bersama,” kata Paus di hadapan ratusan politisi dan pemimpin agama di Istana Negara.

Sebagai rumah bagi agama Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu, berdampingan dengan ratusan aliran kepercayaan adat, Indonesia secara luas dianggap sebagai negara yang toleran.

Namun, negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia ini telah menghadapi tindakan intoleran dan ekstremisme agama dalam beberapa dekade terakhir. Contohnya termasuk tragedy bom Bali yang menjadi perbincangan dunia pada 2022. Kejadian tersebut menewaskan 202 orang.

Morning Brief

Every Monday, Wednesday and Friday morning.

Delivered straight to your inbox three times weekly, this curated briefing provides a concise overview of the day's most important issues, covering a wide range of topics from politics to culture and society.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Kepala negara Vatikan juga menyampaikan keinginannya untuk melihat lebih banyak dialog antaragama di seluruh dunia, demi menghilangkan prasangka dan menumbuhkan rasa saling percaya dan saling hormat di antara berbagai agama. “Sangat penting untuk melawan ekstremisme dan intoleransi, yang melalui distorsi agama berupaya memaksakan pandangan mereka dengan menggunakan tipu daya dan kekerasan”.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Paus Fransiskus soroti pentingnya kerukunan antarumat beragama di Indonesia

Rp 35,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 35,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.

Share options

Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!

Change text size options

Customize your reading experience by adjusting the text size to small, medium, or large—find what’s most comfortable for you.

Gift Premium Articles
to Anyone

Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!

Continue in the app

Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.