TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Perayaan tahun emas ASEAN-Australia

Tahun ini menandai peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Australia.

Editorial board (The Jakarta Post)
Jakarta
Thu, March 7, 2024

Share This Article

Change Size

Perayaan tahun emas ASEAN-Australia Foreign ministers (from left) Bui Thanh Son of Vietnam, Vivian Balakrishnan of Singapore, Sok Chenda Sophea of Cambodia, Mohamad bin Hasan of Malaysia, Saleumxay Kommasith of Laos, Penny Wong of Australia, Retno LP Marsudi of Indonesia, Erywan Yusof of Brunei, Enrique A. Manalo of the Philippines, Parnpree Bahidda-Nukara of Thailand and Bendito dos Santos of Timor-Leste link hands on March 6, 2024 for a “family photo” during the 50th ASEAN-Australia Special Summit in Melbourne. (AFP/William West)
Read in English

A

ustralia berinvestasi serius dalam hubungannya dengan ASEAN. Alasannya bagus, yaitu karena Australia melihat masa depan perhimpunan, juga kemakmuran anggotanya. Australia juga sangat terikat dengan kawasan yang berada tepat di sebelah utara wilayahnya tersebut.

Karena itu, tidak mengherankan jika Perdana Menteri Anthony Albanese berupaya maksimal menyambut para pemimpin Asia Tenggara di KTT Khusus ASEAN-Australia minggu ini. Tahun ini menandai peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Australia.

Perayaan tahun emas tidak akan lengkap tanpa “hadiah”. Perdana Menteri Australia mengumumkan dana sebesar A$2 miliar ($1,2 miliar dolar Amerika) untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan ASEAN.

Dana tersebut ditujukan untuk pendanaan berbagai proyek, termasuk pembangunan infrastruktur ekonomi dan transisi kawasan menuju ekonomi hijau. Hal tersebut merupakan bagian dari rencana Australia dalam Strategi Ekonomi Asia Tenggara hingga 2040, yang diumumkan pada September 2023 lalu.

Sudah sepatutnya ASEAN membalas sikap tetangga yang baik ini dengan sebaik-baiknya.

Australia adalah negara pertama yang diundang menjadi mitra dialog ASEAN pada 1974. Sejak saat itu, daftar mitra dialog telah bertambah menjadi 10 negara. Australia juga merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki kemitraan strategis komprehensif dengan ASEAN.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Meskipun hubungan perhimpunan ASEAN dengan Australia tidak pernah dimaksudkan untuk bersifat eksklusif, mitra perdana selalu jadi sesuatu yang istimewa. Jadi pertanyaannya adalah, apakah investasi negara-negara ASEAN di Australia sama besarnya dengan investasi Australia pada ASEAN?

Tidak ada hubungan yang bisa bertahan tanpa simbiosis mutualisme. Kedua belah pihak masih punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan, agar hubungan tetap timbal balik, tidak menjadi sepihak, yang mungkin sekali terjadi di pihak ASEAN.

Negara Oseania itu menjadi semakin terintegrasi dengan Asia. Ini kemajuan pesat dari masa lalu, ketika Autralia hanya menjadi koloni Inggris.

Sensus 2021 menunjukkan bahwa penduduk Asia berjumlah 17,4 persen dari seluruh populasi. Jumlah itu termasuk 6,5 persen dari Asia Selatan dan Tengah, 6,4 persen dari Asia Timur Laut, dan 4,5 persen dari Asia Tenggara. Perekonomian Australia juga semakin terikat dan bergantung pada masyarakat Asia, termasuk pada negara-negara ASEAN.

Sektor keamanan adalah satu titik yang tidak sepenuhnya sinkron dalam hubungan ASEAN dan Australia. Mereka mungkin punya kesamaan persepsi bahwa perkembangan di Laut China Selatan dan Selat Taiwan bisa merupakan ancaman serius terhadap keamanan regional. Tapi, pendekatan yang mereka tempuh berbeda, khususnya jika terkait Tiongkok.

Karena alasan sejarah dan juga kepentingan strategisnya, kebijakan keamanan Australia sangat sejalan dengan negara-negara Barat. Negara itu menjadi pemain aktif dalam aliansi yang dirancang untuk menahan kebangkitan Tiongkok. Australia aktif dalam Quadrilateral Security Dialogue (Quad) dengan Amerika Serikat, Jepang, dan India. Yang lebih baru, Australia menjalin kemitraan keamanan trilateral AUKUS, dengan Inggris dan Amerika Serikat.

ASEAN tidak punya kebijakan yang koheren dan umum mengenai Tiongkok. Masing-masing negara anggota perhimpunan mengupayakan hubungan yang sejalan dengan kepentingan nasional mereka sendiri. Laos dan Kamboja bersekutu dengan Tiongkok, sementara Filipina semakin condong ke negara-negara Barat. Filipina memilih bersekongkol dengan negara-negara Barat, menyusul tekanan dan ancaman berkepanjangan dari Tiongkok terkait sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Negara-negara ASEAN lainnya masih berdiam diri, menolak untuk memihak dalam persaingan kekuatan besar yang makin tajam antara AS dan Tiongkok.

Lingkungan geopolitik di Indo-Pasifik berubah dengan cepat. Namun, beberapa negara ASEAN (misalnya Indonesia) percaya bahwa tetap berada pada posisi nonblok adalah jalan terbaik. Menjadi nonblok memungkinkan perhimpunan, secara kolektif, berperan sebagai mediator. Sentralitas ASEAN di Info-Pasifik menjadi sangat penting dalam kondisi saat ini, dan ketidakberpihakan sangatlah krusial agar ASEAN dapat berperan secara efektif.

Meski tiap anggota ASEAN punya pendekatan yang berbeda-beda terkait hubungan dengan Tiongkok, perhimpunan, baik maju sebagai anggota kelompok atau melangkah sendiri, dapat mendorong kerja sama keamanan yang lebih erat dengan Australia.

Australia sudah melakukan patroli maritim bersama dengan Filipina di Laut China Selatan. Pada pertemuan puncak di Melbourne, Menteri Luar Negeri Penny Wong mengumumkan adanya dana A$64 juta untuk empat tahun ke depan, yang ditujukan untuk memperluas kerja sama maritim Australia dengan negara-negara ASEAN.

Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hubungan Australia-ASEAN. Terlepas dari perbedaan yang ada, lima dekade terakhir telah membantu kita membangun rasa saling percaya. Rasa itulah yang penting bagi kita untuk menyambut kebersamaan 50 tahun ke depan.

Selamat untuk tahun emas hubungan kita!

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.