TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Para penambang smelter beralih ke LNG di tengah naiknya tekanan ESG

Divya Karyza (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Tue, October 10, 2023

Share This Article

Change Size

Para penambang smelter beralih ke LNG di tengah naiknya tekanan ESG A floating storage and regasification unit (FSRU) belonging to PT Perusahaan Gas Negara (PGN), the Jakarta-listed gas company of state-owned oil and gas giant Pertamina, operates in the waters of Lampung in this undated photograph. (PGN/PGN)
Read in English

B

eberapa perusahaan tambang di Indonesia beralih ke sumber energi listrik yang diperoleh dari gas alam cair (LNG atau liquified natural gas). Alasan peralihan adalah demi mengurangi emisi yang dihasilkan dari operasi pengolahan mineral mereka, di tengah naiknya permintaan akan rantai pasokan yang lebih ramah alam.

Putra Adhiguna, analis energi dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA), mengatakan bahwa tekanan untuk mengadopsi kerangka kerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) semakin meningkat untuk semua produk pertambangan, terutama komoditas-komoditas yang sangat penting untuk transisi energi negara, seperti baterai dan komponen kendaraan listrik (electric vehicle atau EV).

"Dibandingkan dengan batu bara, LNG dapat membantu menurunkan emisi [dari] pemrosesan," kata Putra kepada The Jakarta Post pada hari Kamis (5 Oktober). "LNG biasanya dipertimbangkan oleh negara-negara yang bertujuan [untuk mengamankan] pasokan energi yang stabil untuk keperluan industri," tambahnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan bahwa dalam lima tahun ke depan, Indonesia perlu menghasilkan total produksi listrik sebesar 4,8 gigawatt (GW) untuk menyuplai energi bagi 52 smelter, 29 di antaranya adalah smelter nikel. Bagian terbesar dari permintaan LNG, yang diproyeksikan sebesar 2,9 GW, diprediksi berasal dari smelter di Sulawesi dan Maluku.

Raksasa pertambangan Vale Base Metals (VBM) dan Amman Mineral adalah beberapa perusahaan yang mengambil langkah untuk memenuhi permintaan pasar akan mineral yang diproses dengan cara yang lebih berkelanjutan. Permintaan itulah yang mendorong produsen untuk memenuhi komitmen LST mereka.

VBM berencana untuk beralih ke gas alam untuk menyuplai energi bagi smelter feronikel anak perusahannya, Bahodopi di Morowali, Sulawesi Tengah. Pada 2030, VBM juga berencana mengubah energi bagi sebagian besar aset lainnya di Indonesia.

Prospects

Every Monday

With exclusive interviews and in-depth coverage of the region's most pressing business issues, "Prospects" is the go-to source for staying ahead of the curve in Indonesia's rapidly evolving business landscape.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Pada 8 September, CEO VBM Deshnee Naidoo menyatakan bahwa "[LNG] tidak sebagus energi bersih, tetapi ini adalah pengurangan emisi karbon sebesar 40 persen."

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Para penambang smelter beralih ke LNG di tengah naiknya tekanan ESG

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.