Koalisi yang dipimpin oleh Partai NasDem telah sepakat untuk mempertahankan namanya sebagai "Koalisi Perubahan”. Koalisi ini mendukung bakal calon presiden Anies Baswedan dalam pemilihan presiden mendatang. Nama koalis tetap dipertahankan walau ada partai propemerintah bergabung ke dalam koalisi serta ada pemimpin partai propemerintah yang jadi calon wakil presiden.
Keputusan diambil setelah aliansi baru NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berbasis Islam, sempat menyarankan untuk mengganti nama koalisi. Saran diberikan setelah pengumuman ketua PKB Muhaimin Iskandar, pendukung utama Presiden Joko "Jokowi" Widodo, sebagai calon wakil presiden untuk Anies.
Maman Imanul Haq, wakil sekretaris Dewan Syuro PKB, badan pengambil keputusan tertinggi di partai tersebut, mengusulkan agar koalisi ini mengganti namanya menjadi "Koalisi Pembaruan Berkelanjutan." Mereka berargumen bahwa Muhaimin akan memastikan "keberlanjutan" dari program-program Jokowi, sementara Anies akan mewakili "pembaharuan" dari program-program Jokowi.
Namun, ketua umum NasDem Surya Paloh lalu mengirim pesan kepada semua anggota koalisi. Ia menyampaikan harapannya agar koalisi ini "tetap berada di bawah nama Koalisi Perubahan," ujar wakil ketua umum NasDem Ahmad Ali. "Tidak akan ada perubahan nama, tetap 'Koalisi Perubahan'," katanya.
Keputusan mendadak Anies untuk memilih Muhaimin sebagai calon wakilnya pada awal bulan ini merupakan hasil dari campur tangan Surya menengahi kesepakatan soal wakil presiden. Namun, keputusan tersebut memicu guncangan dalam koalisi.
Pengumuman ini mendorong Partai Demokrat untuk keluar dari koalisi. Partai Demokrat berekspetasi bahwa posisi wakil presiden akan diberikan ke ketuanya, Agus Harimurti Yudhoyono. Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah membuka kembali diskusi internal mengenai keputusan mereka untuk terus mendukung koalisi ini.
Bergabungnya PKB yang propemerintah ke dalam koalisi yang condong ke oposisi ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen PKB pada misinya untuk membawa perubahan politik.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.