TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Keretakan dalam kabinet timbulkan kehawatiran

Menteri Mahfud menyampaikan rencananya untuk mundur dari kabinet, sebagai bentuk protes terhadap menteri-menteri yang menurutnya diam-diam mendukung calon presiden tertentu.

Yerica Lai (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Thu, January 25, 2024

Share This Article

Change Size

Keretakan dalam kabinet timbulkan kehawatiran President Joko “Jokowi” Widodo (fourth right), accompanied by Vice President Ma’ruf Amin (third right), leads a limited cabinet meeting at Merdeka Palace on Sept. 27, 2023. (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Read in English
Indonesia Decides

Tanda-tanda keretakan dalam pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo akibat politik elektoral telah menimbulkan keraguan terhadap efektivitas pemerintahan pada tahun terakhir kepemimpinan Presiden. Marak tuduhan bahwa para pejabat tinggi secara diam-diam mendukung kandidat tertentu.

Ada spekulasi mengenai pengunduran diri besar-besaran di kabinet. Kemudian ditambah adanya pengakuan baru mengenai ketidaknyamanan yang terjadi di antara para menteri, menjelang pemilu bulan Februari. Hal itu telah membayangi bulan-bulan terakhir pemerintahan Jokowi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam wawancara di YouTube, Kamis, mengklaim bahwa interaksi antarmenteri dalam rapat kabinet tidak sehangat sebelumnya. “Dulu, sebelum rapat dimulai, biasanya banyak bercanda. Begitu [pertemuan] dimulai, keadaan berubah menjadi serius. Selesai rapat, kami kembali bercanda,” kata Mahfud kepada pewawancara, ekonom Rhenald Kasali. “Tapi sekarang saat kita masuk, tidak ada lelucon lagi.”

Mahfud, yang juga mencalonkan diri sebagai wakil presiden dari calon presiden Ganjar Pranowo, mengatakan pada Selasa 23 Januari bahwa ia berencana mundur dari kabinet, sebagai protes terhadap menteri-menteri yang menurutnya diam-diam mendukung kandidat tertentu. Ia menyampaikan rencana itu tanpa menyebutkan nama-nama menteri yang ia maksud.

Pernyataannya menyusul seruan dari pasangannya, Ganjar, agar semua kandidat dan juru kampanye mengundurkan diri dari jabatan pemerintahan mereka. Menurut Ganjar, hal itu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan negara.

Keretakan kabinet terjadi di tengah meningkatnya asumsi bahwa Jokowi telah bermanuver untuk mempertahankan kekuasaan dan membangun dinasti politiknya sendiri. Presiden dituduh menggalang dukungan bagi calon presiden dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang mencalonkan diri bersama putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pada hari Kamis 25 Januari bahwa beberapa anggota kabinet terlihat canggung saat berinteraksi, sebagai akibat dari perbedaan politik. Namun, ia tegaskan bahwa hubungan mereka tidak kemudian menjadi dingin. “Ada sedikit [kecanggungan]. Ini tahun politik,” katanya. “Situasi ini sudah diantisipasi,” tambahnya. “Dua tahun lalu, Presiden sudah mengingatkan tentang perlunya mengantisipasi suasana kerja yang tidak terlalu kondusif di tahun politik. Dengan begitu kami akan siap secara psikologis.”

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Keretakan dalam kabinet timbulkan kehawatiran

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.