Pertemuan Prabowo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi minggu lalu kemungkinan akan menjadi salah satu yang paling relevan dengan ambisinya untuk menjadi pemain global, sambil tetap independen dalam menghadapi dunia yang lebih multipolar.
Sejak menjabat pada Oktober, Presiden Prabowo Subianto telah mengunjungi beberapa pemimpin negara-negara besar. Ia telah menemui, antara lain, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, pertemuannya minggu lalu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi kemungkinan akan menjadi salah satu yang relevan, bahkan bisa dibilang paling relevan, dengan ambisinya untuk menjadi pemain global, tetapi tetap independen dalam menghadapi dunia yang lebih multipolar.
Presiden pertama Indonesia Sukarno dan PM India Jawaharlal Nehru bersama-sama mendirikan Gerakan Non-Blok (GNB) pada 1950-an. Kebijakan luar negeri Indonesia didasarkan pada prinsip "bebas dan aktif". India, khususnya di bawah Modi, juga tetap teguh pada kebijakan lama mereka untuk tetap netral dan tidak berpihak, juga tidak terikat, pada negara mana pun.
Dunia mengakui India dan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. India yang teratas, dan Indonesia di tempat ketiga. Dua negara tersebut juga merupakan anggota dari perhimpunan 20 negara ekonomi terbesar di dunia atau G20. Indonesia dan India sama-sama berbatasan langsung, yaitu di wilayah Aceh dan Kepulauan Andaman.
Sebagai seorang intelektual India, Modi mengatakan akan membiarkan Trump "memperoleh beberapa hal yang ia mau dengan membuat beberapa konsesi kecil, untuk memastikan bahwa India akan mendukungnya". Prabowo seharusnya tahu betul bahwa hanya masalah waktu sebelum Trump menyuruhnya memberikan konsesi besar kepada AS. Prabowo perlu belajar dari Modi soal kelihaian serta kesabaran ini.
Presiden Prabowo melakukan kunjungan kenegaraan selama empat hari ke India untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Modi, sekaligus ikut merayakan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik Indonesia-India. Prabowo juga menjadi tamu kehormatan dalam perayaan Hari Republik ke-76 India, pada 26 Januari. Ia menjadi tamu kehormatan yang ketiga dari Indonesia, setelah Presiden Sukarno pada 1950 dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2011.
Menurut pernyataan resmi bersama, Modi dan Prabowo mengadakan diskusi komprehensif yang mencakup seluruh spektrum kerja sama bilateral. Di dalamnya, termasuk pembicaraan soal kerja sama politik, pertahanan dan keamanan, maritim, ekonomi, kesehatan dan farmasi, ketahanan pangan dan energi, transisi digital, transisi energi berkelanjutan dan ekonomi biru, serta kerja sama pendidikan dan budaya.
Saat ini, di antara anggota ASEAN, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi India, setelah Singapura. Sedangkan India adalah pembeli batu bara terbesar kedua dan pembeli minyak sawit mentah terbanyak dari indonesia. Impor Indonesia meliputi komoditas pertanian, daging, baja, plastik dan kendaraan komersial.
Pada 2024, perdagangan antara India dan Indonesia mencapai 29,4 miliar dolar Amerika. Indonesia termasuk mitra dagang terbesar bagi India, menduduki peringkat ke delapan di tahun lalu. Sementara India mencatat defisit perdagangan dengan Indonesia sebesar 1,46 miliar dolar, pada Oktober.
Menariknya, kedua pemimpin tersebut tidak menyinggung rencana pembangunan bersama Pelabuhan Sabang di Aceh. Ketika Modi mengunjungi Jakarta untuk bertemu Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Mei 2018, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang infrastruktur dan konektivitas, termasuk pembangunan pelabuhan di Aceh.
Saat itu, seorang menteri senior Indonesia memberi sinyal bahwa Sabang juga akan dikembangkan sebagai pangkalan militer. Namun, rencana pelabuhan tersebut tidak ditindaklanjuti. Kabarnya, rencana dihentikan karena China mengajukan keberatan terhadap kemungkinan kehadiran militer India di dekat Selat Malaka. Seharusnya, Indonesia tidak membatalkan perjanjian tersebut hanya karena tekanan politik China.
Hanya satu bulan sebelum kedatangan Presiden Prabowo di New Delhi, Angkatan Laut kedua negara mengadakan Patroli Terkoordinasi India-Indonesia ke-43. Patroli tersebut merupakan latihan gabungan dua tahunan di Sabang, Aceh. Modi kemungkinan akan mengingatkan Prabowo tentang kesepakatan 2018, meski kita tidak tahu cara Prabowo menanggapinya.
Indonesia juga dapat belajar dari India tentang cara menangani masalah diaspora. Kita punya sekitar 9 juta diaspora Indonesia yang tinggal di 90 negara, dan saat ini pemerintah meningkatkan upaya untuk membujuk para diaspora agar berbuat lebih banyak bagi ibu pertiwi.
Diaspora India diperkirakan berjumlah sekitar 18 juta orang dan merupakan salah satu yang terbesar, terkaya, dan paling berpengaruh di dunia. Diaspora India telah menunjukkan kemampuan mereka untuk memperkuat pengaruh India di ranah global.
Tidak seperti pendahulunya, Jokowi, yang menekankan pendekatan yang didominasi kepentingan ekonomi, Prabowo menginginkan menjadi presiden yang tujuan kebijakan luar negerinya meliputi urusan militer dan keamanan geopolitik.
Presiden Prabowo harus banyak belajar dari India, yang dapat ia gunakan sebagai amunisi dalam bekerja.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.