TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Petani Indonesia tak diuntungkan dari terbatasnya pasokan kopi global

Yohana Belinda (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Wed, June 21, 2023

Share This Article

Change Size

Petani Indonesia tak diuntungkan dari terbatasnya pasokan kopi global Workers harvest coffee in the Kintamani region of Bali. (Courtesy of Putu Wirasathya Darmaja) (Courtesy of Putu Wirasathya Darmaja)
Read in English

M

eningkatnya biaya pupuk dan kondisi panen yang terdampak cuaca diperkirakan akan menyebabkan kekurangan produksi kopi global tahun ini. Harga kopi juga akan naik. Namun, petani Indonesia sepertinya tidak akan mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut.

“Pasar kopi dunia diperkirakan akan mengalami defisit selama satu tahun, kekurangan 7,3 juta kantong,” demikian laporan International Coffee Organization (ICO) terbaru dalam Laporan Pasar Kopi (atau Coffee Market Report).

Harga kopi dunia telah mengalami peningkatan sejak awal tahun dan diprediksi akan terus meningkat akibat kendala produksi di Brasil, Vietnam, dan negara produsen utama lainnya yang kemudian membatasi pasokan ke pasar global.

Harga kopi yang lebih tinggi cenderung menaikkan permintaan kopi robusta. Ini jenis kopi yang relatif murah, karena produsen berusaha mencegah kenaikan harga yang terlalu tinggi bagi konsumen. Lebih lanjut, stok robusta di negara penghasil nomor satu, yaitu Vietnam, semakin menyusut. Biasanya, kondisi itu menjadi kabar baik bagi Indonesia, pengekspor robusta terbesar kedua di dunia.

Namun, produksi kopi dalam negeri diproyeksikan turun hingga angka persentase dua digit tahun ini.

Andri Bagdja, direktur eksekutif Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), mengakui ada peluang, di tengah tingginya harga kopi dunia karena konsumsi meningkat sementara produksi terkendala. “Memang ada kecenderungan harga (kopi) naik lebih dari biasanya, bahkan di pasar biji kopi lokal,” kata Andri kepada The Jakarta Post pada 11 Juni lalu. Ia tambahkan bahwa hal ini menciptakan lingkungan pasar yang kuat bagi produsen lokal, karena “Indonesia mengekspor 60 hingga 70 persen kopi yang dihasilkannya ke luar negeri.”

Prospects

Every Monday

With exclusive interviews and in-depth coverage of the region's most pressing business issues, "Prospects" is the go-to source for staying ahead of the curve in Indonesia's rapidly evolving business landscape.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Amerika Serikat adalah negara tujuan utama tahun lalu, mengirim hampir 58.000 ton, 15 persen dari total ekspor kopi dari Indonesia. Nilainya sekitar $202 juta dolar Amerika, menurut Andri.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Petani Indonesia tak diuntungkan dari terbatasnya pasokan kopi global

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.