ingkat pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia telah turun di bawah 5 persen untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona. Penurunan terjadi karena perlambatan belanja domestik dan penurunan surplus perdagangan.
Pejabat sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa PDB Indonesia pada kuartal ketiga tahun 2023 hanya tumbuh 4,94 persen secara tahunan (yoy atau year-on-year). Jumlah tersebut berbeda dari perkiraan pemerintah yang lebih dari 5 persen.
"Belanja konsumen lebih rendah dari kuartal sebelumnya, karena biasanya mencapai puncaknya di kuartal kedua," kata Amalia dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin (6 November).
Data BPS menunjukkan bahwa konsumen Indonesia membelanjakan 0,45 persen lebih rendah di kuartal ketiga jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran rumah tangga masih naik 5,06 persen yoy. Namun, angka 5.0 persen ini menandai perlambatan dari pertumbuhan 5,22 yoy yang tercatat di kuartal kedua.
Akibatnya, pengeluaran rumah tangga hanya berkontribusi sebesar 2,63 persen dari total pertumbuhan 4,94 persen di kuartal ketiga. Sebagai perbandingan, pengeluaran rumah tangga menyumbang 2,81 persen terhadap pertumbuhan PDB pada kuartal pertama, dan 2,77 persen pada kuartal kedua.
Pengeluaran pemerintah, meskipun hanya menyumbang sebagian kecil dari keseluruhan aktivitas ekonomi, juga menurunkan pertumbuhan PDB di kuartal ketiga karena 3,76 persen lebih rendah dari kuartal ketiga tahun 2022 lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam sebuah konferensi pers lainnya pada hari Senin, bahwa pengeluaran pemerintah selalu cenderung lebih rendah di kuartal ketiga, karena "beberapa pengeluaran baru akan direalisasikan di kuartal keempat".
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.