TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Ekonomi global melemah, permintaan komoditas ekspor berkurang di 2023

Ekspor Indonesia turun lebih dari 11 persen di 2023. Surplus perdagangannya menyusut sebesar $17,52 miliar di tengah perlambatan ekonomi global dan penurunan harga batu bara serta CPO.

Deni Ghifari (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Mon, January 15, 2024

Share This Article

Change Size

Ekonomi global melemah, permintaan komoditas ekspor berkurang di 2023 A container is unloaded from a ship by a crane on Jan. 6, 2024 at Belawan Port in Medan, North Sumatra. (Antara/Yudi)
Read in English

M

enurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia tahun lalu turun 11,33 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), yang disebabkan oleh turunnya permintaan dan harga komoditas ekspor utama Indonesia, yaitu batu bara dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO). Tren tersebut sejalan dengan pelemahan ekonomi dunia.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan pada konferensi pers hari Senin 15 Januari bahwa secara keseluruhan, ekspor pada 2023 turun menjadi $258,82 miliar dolar Amerika dari $291,9 miliar dolar Amerika pada tahun sebelumnya.

"Perekonomian di negara mitra dagang utama kita, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan India, terus tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan global masih tumbuh secara positif namun melambat," kata Pudji.

Data BPS juga menunjukkan bahwa tahun lalu terdapat penurunan harga beberapa komoditas utama dunia, yaitu gas alam dan nikel, yang merosot masing-masing 54 persen dan 43 persen di Desember.

Batu bara, kontributor ekspor terbesar di Indonesia, mengalami penurunan harga paling tajam di Desember sebesar 62,6 persen yoy menjadi $141,8 per ton. Sementara itu, harga CPO turun 13,49 persen menjadi $813,5 per ton pada periode yang sama.

Ekspor manufaktur, yang menyumbang lebih dari 72 persen barang-barang yang dikirim ke luar negeri, tahun lalu mengalami kontraksi sebesar 9,26 persen yoy menjadi $186,98 miliar.

Prospects

Every Monday

With exclusive interviews and in-depth coverage of the region's most pressing business issues, "Prospects" is the go-to source for staying ahead of the curve in Indonesia's rapidly evolving business landscape.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Produk mineral, yang terdiri dari 19,91 persen dari total ekspor pada 2023, mengalami masa-masa sulit karena menyusut sebanyak 20,68 persen yoy menjadi $51,51 miliar.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Ekonomi global melemah, permintaan komoditas ekspor berkurang di 2023

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.