Ekspor Indonesia turun lebih dari 11 persen di 2023. Surplus perdagangannya menyusut sebesar $17,52 miliar di tengah perlambatan ekonomi global dan penurunan harga batu bara serta CPO.
enurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia tahun lalu turun 11,33 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), yang disebabkan oleh turunnya permintaan dan harga komoditas ekspor utama Indonesia, yaitu batu bara dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO). Tren tersebut sejalan dengan pelemahan ekonomi dunia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan pada konferensi pers hari Senin 15 Januari bahwa secara keseluruhan, ekspor pada 2023 turun menjadi $258,82 miliar dolar Amerika dari $291,9 miliar dolar Amerika pada tahun sebelumnya.
"Perekonomian di negara mitra dagang utama kita, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan India, terus tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan global masih tumbuh secara positif namun melambat," kata Pudji.
Data BPS juga menunjukkan bahwa tahun lalu terdapat penurunan harga beberapa komoditas utama dunia, yaitu gas alam dan nikel, yang merosot masing-masing 54 persen dan 43 persen di Desember.
Batu bara, kontributor ekspor terbesar di Indonesia, mengalami penurunan harga paling tajam di Desember sebesar 62,6 persen yoy menjadi $141,8 per ton. Sementara itu, harga CPO turun 13,49 persen menjadi $813,5 per ton pada periode yang sama.
Ekspor manufaktur, yang menyumbang lebih dari 72 persen barang-barang yang dikirim ke luar negeri, tahun lalu mengalami kontraksi sebesar 9,26 persen yoy menjadi $186,98 miliar.
Produk mineral, yang terdiri dari 19,91 persen dari total ekspor pada 2023, mengalami masa-masa sulit karena menyusut sebanyak 20,68 persen yoy menjadi $51,51 miliar.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.