Juli lalu, defisit perdagangan dengan Tiongkok mencapai $1,7 miliar dolar Amerika, naik lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
eraca perdagangan Indonesia tetap positif selama 51 bulan berturut-turut. Namun, kesenjangan antara ekspor dan impor Indonesia anjlok menjadi hanya $0,47 miliar dolar Amerika, pada Juli lalu.
Angka tersebut menandai surplus terendah sejak Mei tahun lalu. Hal itu juga merupakan penurunan besar dari surplus $2,4 miliar yang dicatat pada Juni. Data tersebut berdasarkan laporan perdagangan bulanan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), yang terbit pada Kamis.
Surplus yang menyusut itu mengejutkan beberapa pihak, termasuk Moody's Analytics, yang malah memperkirakan peningkatan menjadi $2,5 miliar. Sementara konsensus ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menunjukkan perkiraan median sebesar $2,47 miliar.
Data BPS menunjukkan bahwa ekspor Indonesia tumbuh 6,46 persen secara tahunan (yoy) menjadi $22,21 miliar dolar Amerika pada Juli. Tetapi impor naik lebih cepat, yakni 11,07 persen secara tahunan, menjadi $21,74 miliar dolar Amerika.
Pendorong lonjakan tersebut, terutama adalah masuknya plastik dan barang-barang dari plastik, sebagaimana didefinisikan dalam kode Sistem Harmonisasi (HS) 39 yang naik 20,87 persen. Kemudian masuknya mesin dan peralatan mekanik (HS kode 84) yang naik 8,66 persen, serta mesin dan peralatan listrik (HS kode 85), yang meningkat 20,87 hingga 2,13 persen, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Impor barang setengah jadi dan barang modal mencatat pertumbuhan tahunan masing-masing 15,17 persen dan 2,04 persen. Sementara itu, pengiriman barang konsumsi turun 0,81 persen secara tahunan.
“Peningkatan impor migas tahunan disebabkan oleh lonjakan volume dan harga agregat rata-rata. Salah satu kategori yang mengalami peningkatan signifikan adalah [produk minyak bumi], yang meningkat hingga 30 persen. Sementara itu, lonjakan produk nonmigas didorong oleh kenaikan volume sebesar 31,74 persen,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.