Menurut salah satu ekonom, ekspor komoditas baja dan besi, khususnya ke Tiongkok dan India, "berpotensi memburuk" sebagai efek dikenakannya tarif impor baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Pengiriman komoditas utama Indonesia anjlok pada Januari. Para ekonom memperkirakan akan terjadi hal yang lebih buruk, karena tarif impor AS yang lebih tinggi menghantam perdagangan global.
Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang menuding "pemulihan Tiongkok [yang lamban] " sebagai kambing hitam atas anjloknya ekspor besi dan baja Indonesia, juga ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil atau CPO) dan turunannya.
Menurut Hosiana, dikatakan pada The Jakarta Post pada Senin 17 Februari, ekspor komoditas dalam dua kategori tersebut, khususnya ke Tiongkok dan India, "berpotensi memburuk". Proyeksi itu merupakan efek dikenakannya tarif impor baru yang diberlakukan Amerika Serikat.
Pada Senin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa ekspor besi dan baja mengalami "penurunan volume dan harga". Indonesia hanya mengekspor besi dan baja senilai 2,12 miliar dolar Amerika pada Januari lalu, turun 10,4 persen dari Desember. Angka itu juga lebih kecil 7,6 persen dari tahun ke tahun (yoy). Volume ekspor besi dan baja turun menjadi 1,72 juta ton, dari 1,89 juta ton pada Desember, dan dari 1,87 juta ton pada Januari tahun lalu.
Sebagian besar besi dan baja Indonesia dikirim ke Tiongkok. Dan volume yang dikirim ke negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia pada Januari lalu menandai penurunan tajam, baik secara bulanan maupun tahunan. Selain itu, volume ekspor besi dan baja ke India, Vietnam, dan Turki, yang semuanya termasuk dalam lima pasar luar negeri teratas Indonesia untuk komoditas tersebut, anjlok antara 54 persen dan 84 persen secara bulanan (mtm) dan antara 35 persen dan 85 persen yoy.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.