Permintaan domestik yang semakin banyak menjelang bulan puasa mendorong PMI sektor manufaktur Indonesia ke titik tertinggi baru. Namun, analis mengatakan bahwa order ekspor yang menurun menandakan adanya masalah di masa mendatang, ditambah adanya tekanan biaya.
Bulan lalu, aktivitas manufaktur di Indonesia melonjak ke level tertinggi dalam hampir setahun ini. Kenaikan didorong oleh peningkatan pesanan dan bertambahnya lapangan kerja baru menjelang Ramadan. Tetapi para analis mengatakan bahwa prospek jangka panjangnya kurang cerah.
Puncak permintaan konsumen biasanya terjadi selama bulan puasa umat Islam, yang tahun ini jatuh pada Maret.
Menurut laporan terbaru dari S&P Global yang dirilis pada Senin 3 Maret, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers’ Index atau PMI) sektor manufaktur Indonesia melonjak menjadi 53,6 pada Februari. Angka PMI Januari adalah 51,9.
PMI bulan Ini menandai tiga bulan berturut-turut indeks tersebut telah melampaui ambang batas kritis 50 poin, yang memisahkan ekspansi dari kontraksi.
Berdasarkan survei terhadap PMI dari sekitar 400 produsen secara nasional, laporan PMI sektor manufaktur Indonesia dari S&P Global memberikan gambaran singkat tentang kondisi bisnis di sektor tersebut.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.