Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) merangkul partai-partai propemerintah dan juga partai-partai oposisi dalam upaya menciptakan aliansi besar demi membantu calon presiden dari partai tersebut, Ganjar Pranowo, memenangkan pemilihan mendatang dalam satu putaran.
Menurut Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan melakukan dialog tertutup dengan pimpinan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang propemerintah, setelah beberapa pekan terakhir petinggi partai tersebut mengadakan pembicaraan awal dengan para pengurus partai lain. “Akan ada pertemuan. Minggu lalu saya bertemu Pak Muhaimin Iskandar dan Pak Airlangga Hartarto. Kami akan atur pertemuan tertutup dulu dengan Ibu Megawati,” kata Hasto, akhir pekan lalu.
Baik Golkar maupun PKB sudah memastikan rencana pertemuan tersebut. Airlangga dan Muhaimin mengatakan menunggu waktu yang tepat untuk duduk bersama dengan Ketua Umum PDI-P. "Pembicaraan [tentang pertemuan] sudah dilakukan, tanggalnya masih harus dikonfirmasi," kata Airlangga, Senin kemarin.
Pertemuan itu mengejutkan karena kedua partai telah mengisyaratkan bahwa mereka menolak bekerja sama dengan PDI-P. PKB menyatakan bahwa mereka akan memastikan tiga calon presiden akan ikut serta dalam pemilihan mendatang. Sedangkan Golkar tidak ingin PDI-P mengambil alih dan menjadi pemimpin koalis jika masih ingin bergabung dengan apa yang disebut "aliansi besar".
PKB saat ini merupakan bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), bersama dengan Partai Gerindra. Tetapi Muhaimin yakin Golkar akan segera bergabung dengan KKIR. Sedangkan Golkar saat ini menjadi pemimpin de facto Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun kelanjutan aliansi tersebut diragukan, karena PPP telah mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dari PDI-P.
Baik Golkar dan PKB akhirnya bersepakat mendorong terlaksananya negosiasi yang selama ini tak kunjung terwujud terkait pembentukan "aliansi besar" partai-partai propemerintah. Mereka akan mendukung calon presiden dari KKIR, Prabowo Subianto. Namun belum ada kata sepakat soal siapa yang akan menjadi cawapres Prabowo.
Ketua PAN Zulkifli Hassan, yang terkenal dekat Presiden Joko “Jokowi” Widodo, sebelumnya mengklaim bahwa pembentukan aliansi besar “ada di bawah komando [dan] orkestrasi [Pak] Jokowi dan dia siap melakukan apa saja, bertemu siapa saja di mana-mana, untuk bersama merajut aliansi, sehingga akan terwujud garis depan yang kokoh sebagai jalan tengah.”
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.