Ketegangan terjadi di internal Partai Golkar, dipicu polemik terbuka terkait pencalonan Ketua Partai Airlangga Hartarto pada pemilihan presiden tahun depan. Berita tersebut mendorong dibuatnya jajak pendapat cepat mencari penggantinya. Hasilnya, anggota partai yang paling berpengalaman berlomba-lomba menyatakan kesiapan untuk mengambil alih jabatan Airlangga.
Beberapa anggota Golkar berpengalaman mulai menampilkan diri sebagai alternatif pengganti yang layak untuk posisi Airlangga saat ini. Penggantian dengan sendirinya akan meremajakan jajaran pengurus partai tertua di Indonesia tersebut. Pembaharuan penting dilakukan oleh partai yang popularitasnya justru turun menjelang pemilihan presiden dan legislatif 2024. Airlangga mengincar jabatan presiden, meskipun elektabilitasnya terus turun dalam berbagai jajak pendapat.
Pekan lalu, dalam sebuah wawancara dengan Kompas TV, Luhut Binsar Panjaitan, yang memimpin dewan penasehat partai Golkar dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Kabinet, mengatakan bahwa ia siap mengikuti pemilihan pimpinan partai untuk menggantikan Airlangga, jika didukung para anggota. Luhut menekankan bahwa ia tidak ingin berseteru dengan Airlangga. Namun, ia katakan bahwa kepemimpinan Golkar yang sekarang “terlalu merendahkan diri sendiri, jual diri ke mana-mana.”
“Sangat disayangkan melihat Golkar terus tenggelam,” kata Luhut. “Kalau kita tidak bisa jadi calon presiden, calon wakil presiden, ada hal lain yang harus kita perhatikan, yaitu memperkuat [kinerja kita] di pemilu legislatif […] Jangan biarkan ambisi menyeret kita pada kejatuhan diri sendiri.”
Anggota lain yang mempertimbangkan tawaran menduduki posisi puncak partai adalah Bahlil Lahadalia. Pengusaha kawakan usia 46 tahun tersebut menjabat sebagai Menteri Investasi. Meskipun mengklaim telah keluar dari Golkar pada 2019, Bahlil mengatakan prihatin melihat penurunan elektabilitas partai dan merasa bertanggung jawab untuk membantu partai. “Saya kira, anggota partai yang tumbuh besar bersama [Golkar] akan khawatir melihat elektabilitas partainya turun menjadi 6 persen. Dan semua anggota yang memenuhi persyaratan pasti akan merasakan panggilan tugas,” kata Bahlil kepada para pimpinan media pada hari Sabtu, sebagaimana dikutip sejumlah media.
Nama Luhut dan Bahlil telah disebutkan oleh sekelompok anggota senior Golkar yang menyerukan pencopotan Airlangga. Di antara yang mendukung penggantian ketua termasuk Ridwan Hisjam dan Lawrence Siburian, yang namanya ada dalam daftar kandidat potensial untuk menjadi ketua partai. Masih ada pula nama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Gejolak ketidakpuasan di dalam Golkar makin jelas di awal bulan, setelah kelompok anggota senior secara terbuka menyalahkan kinerja partai yang memburuk, dibuktikan dengan elektabilitas Airlangga yang cenderung turun serta kegagalan mengkonsolidasikan massa di tingkat akar rumput. Para senior tersebut mendesak diselenggarakannya kongres luar biasa untuk menggantikan Airlangga jika dia gagal membentuk “aliansi elektoral alternatif” yang bisa membuatnya maju sebagai calon presiden. Airlangga diberi tenggat waktu hingga Agustus.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.