Diplomasi Indonesia harus didasarkan pada prinsip-prinsip dan bukan pada keuntungan transaksional juga pragmatisme jika negara ini ingin memperkuat posisinya di dunia, Hal tersebut diungkapkan oleh kandidat independen Anies Baswedan dalam sebuah diskusi kebijakan luar negeri yang diselenggarakan pada hari Selasa (7 November) oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta.
Meskipun Anies mengakui bahwa kebijakan luar negeri yang berorientasi pada bisnis selama satu dekade terakhir telah meningkatkan perekonomian, hal ini mengakibatkan penurunan kinerja lembaga-lembaga dalam negeri. Anies menambahkan bahwa kurangnya komitmen global secara umum telah berperan dalam merosotnya peringkat Indonesia dalam indeks-indeks demokrasi, kebebasan (pers), dan (persepsi) korupsi.
Mantan gubernur Jakarta ini mencalonkan diri sebagai calon presiden bersama ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Ia membagikan visi kebijakan luar negerinya pada diskusi CSIS. Ia gambarkan sebuah dunia yang dihadang berbagai tantangan, termasuk ketegangan di Indo-Pasifik, krisis iklim global, dan tatanan internasional yang tidak kondusif.
Menurutnya, latar belakang fokus diplomatik Indonesia selama ini kurang berhasil karena terlalu berpusat pada kesepakatan-kesepakatan ekonomi. Seharusnya yang jadi fokus adalah membangun posisi global jangka panjang Indonesia berdasarkan nilai-nilai.
"Kepentingan internasional yang kita fokuskan selama ini sangat sempit," kata Anies
"Bahkan ketika kita ke Ukraina, kita pergi ke sana hanya untuk mengamankan rantai pasokan makanan Indonesia. Masalah [di Ukraina] jauh lebih besar daripada sekadar rantai pasokan makanan," tambahnya, menyindir Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Pada akhir Juni 2022, Jokowi memulai apa yang disebut-sebut sebagai misi perdamaian untuk bertemu dengan rekan-rekan Presidennya di Kyiv dan Moskow selama puncak awal perang Rusia-Ukraina. Aksinya dilakukan ketika blokade Rusia mencegah pengiriman biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.