Survei menunjukkan bahwa pemilihan legislatif pada bulan Februari mendatang akan menjadi laga perebutan kursi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang saat ini mendominasi DPR dengan saingannya, Partai Gerindra. Mereka tentu sama-sama ingin memenangkan kursi lebih banyak. Gerindra telah menjalin hubungan lebih dekat dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang masa jabatannya akan berakhir.
Selama satu dekade terakhir, PDIP telah mendominasi pemilu legislatif. Namun saat ini dominasi tersebut nampaknya mendapat tantangan dari partai pesaing, Gerindra. Saat ini, Gerindra memimpin aliansi sembilan partai yang mendukung calon presiden yang merajai jajak pendapat, yaitu Prabowo Subianto. Sang calon presiden kerap menyebut dirinya sebagai “tim Jokowi”. Jajak pendapat publik menunjukkan Gerindra semakin menyusul popularitas PDIP menjelang pemilihan presiden dan oemilihan legislatif pada bulan Februari mendatang.
Pada Rabu 27 Desember, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Jakarta merilis hasil survei yang diadakan pada pertengahan Desember. Survei tersebut menemukan bahwa PDIP tetap menjadi partai yang paling populer, meskipun saat ini posisinya hanya unggul tipis di atas pesaing terdekatnya, Gerindra.
Survei tersebut, yang dilakukan antara 13 dan 18 Desember, menunjukkan bahwa PDIP adalah partai yang paling banyak dipilih masyarakat, berhasil mengumpulkan 16, 4 persen dukungan publik. Sementara Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo, berada di peringkat berikutnya dengan tingkat elektabilitas sebesar 14,6 persen.
CSIS mensurvei 1.300 orang yang memenuhi syarat usia untuk memilih. Survei dilakukan secara nasional setelah debat calon presiden pertama. Hasil survei memiliki margin kesalahan 2,7 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Meski PDIP unggul dalam jajak pendapat terakhir, namun situasi masih sangat dinamis dan masih rentan berubah. Sangat mungkin Gerindra bisa mengejar ketinggalan,” kata Kepala Departemen Politik CSIS Arya Fernandes kepada The Jakarta Post pada hari Kamis 28 Deesmber.
Menurut Arya, keunggulan PDIP atas Gerindra “semakin tipis [dalam survei lain yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei], yang seharusnya menjadi peringatan bagi PDIP untuk mengkalibrasi ulang strateginya”.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.