Transjakarta berambisi mengangkut lebih banyak penumpang dan juga meningkatkan keberlanjutan operasinya melalui pengurangan subsidi dari pemerintah kota. Transjakarta membantu jutaan orang menghadapi kemacetan ibu kota.
perator bus kota milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Transjakarta, telah berkembang pesat sejak diluncurkan dua dekade lalu. Transjakarta merupakan layanan bus rapid transit (BRT) pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Setelah 20 tahun beroperasi, Transjakarta saat ini tidak hanya berusaha meningkatkan jumlah penumpang, tetapi juga meningkatkan keberlanjutannya untuk membantu jutaan penduduk Jakarta dalam menghadapi lalu lintas kota yang terkenal dengan kemacetannya ini.
Kekhawatiran akan kemacetan total di seluruh ibu kota mendorong Gubernur Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso, menciptakan sistem BRT pada 2003. Sistem tersebut menggunakan jalur khusus, dengan sistem pengumpulan tarif di luar jalur, dan operasionalnya cepat dengan durasi sering.
Pada saat itu, rencana tersebut menghadapi beberapa penolakan dari masyarakat. Mereka khawatir, "busway" akan mengurangi ruang untuk kendaraan pribadi dan pada akhirnya memperparah kemacetan kota. Meskipun ada penolakan, Transjakarta membuka koridor pertamanya pada 15 Januari 2004. Koridor tersebut merupakan rute sepanjang 13 kilometer antara Blok M, Jakarta Selatan dengan Kota, Jakarta Barat.
Layanan bus ini dengan cepat menarik penumpang, berkat fasilitas-fasiltas yang menarik dibandingkan dengan layanan lain pada saat itu. Bus, misalnya, memilik AC. Tarifnya juga relatif murah, yaitu Rp2.000 (13 sen dolar AS). Transjakarta juga hanya berhenti di halte khusus dengan waktu tunggu yang sudah ditentukan, berbeda dengan layanan bus lain yang menunggu penumpang di mana saja dan hanya berangkat jika semua kursi telah terisi.
Layanan ini mirip dengan sistem BRT yang dikembangkan di Bogota, ibukota Kolombia, yang mulai beroperasi beberapa tahun sebelum Jakarta.
Berkat layanan revolusionernya, Transjakarta berhasil mengangkut hampir 16 juta penumpang pada tahun pertama operasionalnya.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.