Menurut sang presiden terpilih, pemilih lebih suka jika para pemimpin 'akrab'.
residen terpilih Prabowo Subianto telah mengabaikan rumor keretakan hubungan antara dia dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Ia juga tidak menggubris berita terjadinya perselisihan dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ia justru menunjukkan rasa persatuan, setelah kontroversi konstitusional yang memicu protes luas dalam beberapa minggu terakhir.
Indonesia menjadi saksi terjadinya gelombang demonstrasi ketika anggota parlemen yang bersekutu dengan Jokowi dan Prabowo berusaha membatalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan yang nyaris batal berlaku tersebut membuat lebih banyak partai memenuhi syarat, baik secara individu maupun dalam aliansi yang lebih kecil, untuk mengajukan calon kandidat pada pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang. Keputusan MK tersebut juga yang menegakkan serangkaian persyaratan terkait usia calon kandidat. Secara efektif, peraturan batas usia itu menghalangi putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, untuk mencalonkan diri sebagai pejabat daerah di tahun ini.
Anggota parlemen akhirnya mencabut undang-undang yang akan mengesampingkan putusan pengadilan. Terjadinya pencabutan itu secara luas dipandang sebagai ujian pertama bagi aliansi Jokowi dan Prabowo. Para analis sempat memperingatkan bahwa keresahan sosial dan ketidakpuasan publik atas upaya Jokowi yang nyata-nyata membangun dinasti politik dapat membahayakan masa-masa awal Prabowo menjabat sebagai presiden.
Berbicara kepada ribuan anggota Partai Gerindra pada Sabtu malam, Prabowo berusaha meredakan spekulasi tentang keretakan hubungannya dengan Jokowi. Ia bahkan memuji Presiden sebagai pemimpin yang tulus dan berdedikasi, selama memerintah satu dekade terakhir. Kemudian, ia tegaskan lagi dukungannya yang tak tergoyahkan bagi pemimpin yang akan lengser tersebut.
"Banyak pakar di siniar yang mengatakan [ada perselisihan dalam hubungan kami]. Tetapi saya pikir masyarakat lebih suka jika para pemimpin mereka akur," kata Prabowo, dalam kongres kepemimpinan nasional Gerindra di Indonesia Arena di Jakarta. Dari podium, ia menyapa Jokowi. "Terima kasih atas dedikasi Anda selama ini. Yakinlah akan dukungan kami [...]. Gerindra akan selalu mendukung Anda. Kami akan melanjutkan semua program Anda dan memperbaiki yang kurang."
Jokowi menyampaikan hal serupa di acara tersebut. Ini adalah penampilan pertamanya di acara Gerindra. Ia mengatakan bahwa ia percaya Prabowo tahu apa yang diperlukan untuk memimpin bangsa ini menuju tujuan pembangunan negara. “Pak Prabowo telah mengatakan, pada beberapa kesempatan, bahwa ia merasa sangat cocok dan menyukai saya. Saya merasakan hal yang sama terhadapnya,” kata Jokowi. Ia tambahkan bahwa rasa kecocokan itu muncul dari “rasa saling percaya, rasa hormat, dan pengertian, meskipun terkadang ada perbedaan”. “Saya yakin bahwa dengan kepemimpinan dan semangat keberlanjutan Pak Prabowo, bangsa ini akan mampu mencapai visinya tentang Indonesia Emas pada 2045,” lanjutnya.
Drama politik terbaru terjadi selama masa transisi. Prabowo tampak memacu tenaga mengonsolidasikan kekuasaan menjelang masa jabatannya sebagai presiden, setelah memenangkan pemilihan dengan selisih angka yang besar jika dibandingkan dengan para pesaingnya. Prabowo menang dibantu oleh dukungan diam-diam, popularitas, dan pengaruh politik Jokowi yang besar, yang telah satu dekade berkuasa.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.