TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Indonesia punya bakat

Editorial board (The Jakarta Post)
Jakarta
Sat, June 10, 2023

Share This Article

Change Size

Indonesia punya bakat Indonesian singer Putri Ariani performs on America's Got Talent 2023 in Pasadena, California, the United States, on June 6. The 17-year-old received the Golden Buzzer from judge Simon Cowell and has qualified for the semifinals. (America's Got Talent Youtube/-)
Read in English

B

agi banyak penonton, penampilan penyanyi Indonesia Putri Ariani yang mengejutkan dan menakjubkan di acara televisi America's Got Talent (AGT) awal pekan ini merupakan jeda yang sangat disambut hangat di antara hiruk pikuk berita soal pemilu.

Di luar negeri, dia digaungkan sebagai penyanyi "brilian" yang berhasil meluluhkan hati Simon Cowell. Simon dikenal sebagai pencipta acara sekaligus juri AGT yang sangat serius, dengan kepribadian unik yang cenderung sinis dan tak gampang terpesona.

Banyak media membahas tentang Putri dari sisi bahwa dia berdarah Indonesia. Fakta bahwa ia tuna netra sangat mendorong tampilnya komunitas difabel di dunia. Kemunculannya mendongkrak diaspora Asia, yang dirayakan di Amerika lewat pesta budaya dan sejarah para pendatang dari Asia dan Pasifik dalam Asian and Pacific American Heritage Month.

Netizen Indonesia yang terkenal angin-anginan dipenuhi luapan kebanggaan nasional, dan sekelompok politisi berusaha menunggangi viralnya Putri di media sosial dengan pesan-pesan dukungan.

Saat Putri sedang berusaha masuk ke sekolah seni bergengsi di New York, Julliard School of Performing Arts, penampilannya telah memenangkan hati para pembuat keputusan di negerinya sendiri.

AGT bisa menjadi jalan pintas menuju ketenaran, sesuai janji tersirat acara tersebut, dan bagi Putri, AGT membukakan pintu menuju sisi lain dunia.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Bagi para penggemarnya—yang makin hari terus bertambah—di tanah air, Putri adalah lambang bakat Indonesia sejati, permata tersembunyi yang akhirnya muncul lalu mengikuti jejak para pesohor sukses sebelumnya dengan menggebrak tanah penuh peluang: Amerika.

Hanya beberapa minggu sebelum momen kesuksesan Putri di panggung AGT, sesama penyanyi Indonesia, Niki, menghebohkan panggung yang lebih kecil, yaitu Tiny Desk garapan NPR Music. Ia menjadi penyanyi Indonesia pertama yang tampil di ajang tersebut dan langsung dianggap keren karena sukses tampil di tempat yang dinilai paling kejam di industri musik.

Niki menjadi populer di Indonesia di bawah naungan label musik Amerika 88rising, yang juga menjadi tempat rapper Indonesia yang berbasis di Amerika, Brian “Rich Brian” Immanuel, mengembangkan kelompok penggemarnya di tanah air.

Belum lama, anak ajaib Joey Alexander juga memukau dunia jazz dengan kemahirannya bermain piano.

Beberapa tahun sebelumnya, pada 2013, mantan bintang cilik Agnez Mo juga memulai pijakan masuk dunia musik AS.

Semua musisi yang disebut di atas masih terus berkarya setelah meluncurkan album perdana, membuktikan bahwa mereka bukan hanya musisi yang tersohor dalam jangka waktu pendek, atau sering dikenal sebagai one-hit wonder.

Di sudut lain dalam kancah seni dan budaya, kita harus ingat tampilnya penulis Eka Kurniawan. Eka awalnya berjuang keras agar karyanya bisa diterbitkan di Indonesia, dan justru mendapat pengakuan di Amerika untuk satu novel yang kemudian diterjemahkan dalam lusinan bahasa asing. Novel Eka yang lain lalu mengantarnya dinominasikan dalam Man Booker International Prize, penghargaan sastra internasional di Inggris. Eka menjadi salah satu dari sedikit penulis Indonesia, termasuk Pramoedya Ananta Toer yang menginspirasinya, yang berhasil merengkuh pembaca global.

Di dunia seni peran, Iko Uwais mendobrak hambatan budaya setelah membintangi serangkaian film aksi yang penuh adegan kekerasan, yang membuatnya tampil dengan koreografi seni bela diri sempurna, di Hollywood dan tempat lain.

Dalam sebagian besar contoh di atas, pengakuan internasional diperoleh sebagai hasil dari upaya menembus industri hiburan dan budaya di AS, dan bukan dengan dirintis lewat pengakuan yang didapat di negeri sendiri.

Saat ini, tempat-tempat seperti Amerika menyambut hangat perbedaan budaya yang sudah membentuk populasi mereka. Selain itu, penting bagi para penduduk migran untuk mengenal dan menjadi dekat dengan budaya negeri asli mereka sendiri. Karena itu, makin banyak pintu yang terbuka bagi insan kreatif Indonesia.

Platform streaming buatan Amerika macam Netflix, Apple TV, dan Amazon Prime, juga membuat akses pada representasi macam-macam budaya semakin luas secara global.

Ternyata, American Dream, meraih sukses lewat kesempatan setara di Amerika, masih ada, bahkan terus berkembang dalam budaya populer.

Sudah usai era pesan patriotisme berlebihan di Hollywood, tergantikan dengan terbukanya peluang bagi perwakilan dari beragam latar belakang.

Jika ada pelajaran yang bisa diambil di sini, mungkin fakta bahwa Indonesia harus lebih banyak belajar tentang menghargai sesuatu.

Dunia hiburan seharusnya tidak hanya sekadar diisi hal yang menghibur. Dunia hiburan dapat dijadikan kesempatan menampilkan ragam suara yang pada saatnya menginspirasi generasi muda untuk percaya diri melangkah, bergerak maju, dan mendobrak segala batas.

Hadirnya Putri adalah munculnya suara malaikat yang mewakili kreativitas dan bakat tanpa batas, yang membuka secercah kesempatan di masa depan bagi penyandang disabilitas di mana pun.

Indonesia punya bakat. Kita yang harus belajar banyak mengembangkan bakat-bakat itu dengan lebih baik di sini, di negeri kita sendiri.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.