TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Berdiri di landasan goyah

Editorial board (The Jakarta Post)
Jakarta
Mon, July 24, 2023

Share This Article

Change Size

Berdiri di landasan goyah President Joko “Jokowi“ Widodo (right) shakes hands with new Deputy State Owned Enterprises (SOE) Minister Rosan Roeslani after his inauguration ceremony at the State Palace in Jakarta on July 17, 2023. (Antara/Hafidz Mubarak A.)
Read in English

S

ulit untuk tidak mengaitkan perubahan di jajaran kabinet yang pekan lalu dilakukan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan manuver politik menjelang pemilu 2024.

Presiden, misalnya, memberikan tanda-tanda yang jelas bahwa dia tidak hanya memasang pendukung setianya, tetapi juga orang-orang yang dekat dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Erick konon dijagokan jadi calon wakil presiden untuk siapa pun yang akhirnya didukung Jokowi sebagai penggantinya di kursi presiden.

Namun, penting juga untuk menggarisbawahi konsekuensi praktis dari perubahan personel di dalam negeri, terutama potensi dampak negatifnya terhadap kemitraan Indonesia-Amerika Serikat. Washington adalah salah satu mitra paling strategis bagi Jakarta.

Dalam perombakan kabinet pekan lalu, Dubes RI untuk Amerika Serikat Rosan P. Roeslani diminta pulang ke tanah air untuk menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN setelah dua tahun bertugas di Washington. Sebagai mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dia dilihat cocok menjadi calon pengganti Erick, jika pak menteri mencalonkan diri tahun depan. Tercatat juga bahwa Rosan adalah rekan dekat Erick. Mereka pernah bekerja sama dalam kampanye pemilihan kembali Jokowi pada 2019.

Rosan menggantikan Pahala N. Mansury, yang kini menjadi Wakil Menteri Luar Negeri. Posisi wamenlu kosong sejak ditinggalkan oleh Mahendra Siregar tahun lalu. Mahendra saat ini menjabat sebagai Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Para analis sepakat mengatakan pergantian pejabat adalah langkah halus yang sejalan dengan dorongan Jokowi pada kebijakan luar negeri yang lebih berorientasi ekonomi, baik perdangangan maupun investasi, dalam upaya untuk masuk ke pasar nontradisional. Tapi perubahan yang lumayan sering telah menempatkan Indonesia pada posisi genting, terutama yang berkaitan dengan kesinambungan hubungan dengan Washington.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Posisi wamenlu jadi semakin politis selama masa pemerintahan Jokowi yang kedua, meskipun memang ada upaya-upaya kementerian yang menekankan diplomasi ekonomi sesuai perintah Presiden.

Sebelum ini, Presiden telah mencoba menggabungkan bagian-bagian dari kementerian luar negeri dan perdagangan. Tapi kali ini, Jokowi memberikan posisi wakil menteri melalui semacam penunjukan politik. Para wakil menteri akan bertanggung jawab kepada para pembantu terdekat Presiden, seperti Luhut Pandjaitan, yang bertanggung jawab untuk mengamankan investasi dari mitra-mitra utama Indonesia.

Setelah Wamenlu AM Fachir pensiun, ia digantikan oleh Mahendra, seorang diplomat karier dengan pengalaman ekonomi yang luas. Namun, di kalangan internal, Mahendra dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dikenal sebagai anak buah Luhut. Hubungan inilah yang konon berkontribusi pada ketidaknyamanan yang lalu membuat Mahendra pindah ke OJK.

Dari sisi lain, perombakan kabinet minggu lalu menampilkan semakin banyak orang yang terkait dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) serta Erick, salah satu sekutu terdekat Jokowi.

Tetapi dengan  pulangnya Rosan ke Indoneia, sekali lagi negara ini tidak punya orang penting di Washington. Padahal, sekarang banyak kontak dari masa pemerintahan AS sebelum ini yang tidak lagi bisa dihubungi. Setelah terjadi tiga penunjukan berbeda dalam kurun waktu empat tahun, beberapa komunitas yang menjadi bagian dari kebijakan luar negeri khawatir Indonesia akan kehilangan hubungan penting dengan AS, yang artinya kehilangan kesempatan untuk memperkuat jalinan kerja sama dengan AS.

Saat diminta kembali ke Indonesia untuk menjabat sebagai wakil menteri pada 2019, Mahendra baru enam bulan bertugas sebagai Dubes AS. Saat itu, Jakarta sedang berusaha mencari cara menghadapi kepresidenan Donald Trump yang fokus pada upaya menghambat perdagangan dengan Asia Tenggara.

Utusan Indonesia berikutnya di Washington yang juga teman lama Erick, Muhammad Lutfi, sempat tinggal kurang dari setahun sebelum kemudian diangkat menjadi menteri perdagangan pada 2020. Selama masa jabatannya yang singkat, Lutfi mengamankan tempat Indonesia dalam sistem preferensi umum (generalized system of preferences atau GSP) AS. GSP adalah fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan Amerika kepada negara-negara berkembang.

Desas-desus telah beredar bahwa Jokowi mungkin akan menunjuk mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio sebagai duta besar Indonesia untuk Amerika berikutnya. Namun tidak ada jaminan bahwa Washington akan berusaha menjalin relasi dengan dubes baru. Jokowi hanya punya sisa masa jabatan kurang dari setahun. Presiden baru, kelak, mungkin akan memilih orang lain lagi untuk jadi dubes RI di AS.

Istana harus segera mencari pengganti Rosan di Washington. Harus dipastikan juga bahwa dubes baru tersebut dilengkapi semua sumber daya yang dia butuhkan untuk membangun hubungan yang kuat dan langgeng, sehingga dapat menangani segala hal yang mungkin terjadi saat pemilihan presiden tahun depan, di AS dan di Indonesia.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.