epopuleran TikTok Shop yang menggabungkan media sosial dan aplikasi belanja, membajak kemajuan pemain e-commerce mapan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan niaga elektronik tersebut telah mencoba merespons dengan membuat fitur serupa, tetapi sejauh ini hanya berjalan dalam skala sangat kecil.
Pemerintah sedang mempelajari terungkapnya inisiatif lintas batas yang dilakukan TIkTok, yang disebut Project S. Inisiatif tersebut memungkinkan TikTok Shop mengumpulkan informasi tentang produk-produk yang sedang tren di suatu negara, kemudian memproduksi barang serupa di China lalu menjualnya di TikTok. Saat ini layanan sedang dalam masa uji coba di negara lain, seperti Inggris Raya. Namun, salah satu Menteri Indonesia bersikeras bahwa harus ada aturan yang lebih ketat untuk platform perdagangan sosial semacam itu.
TikTok Shop diluncurkan di Indonesia lebih dari dua tahun lalu. Hingga akhir tahun 2022, menurut data dari Momentum Works yang berbasis di Singapura, TikTok Shop telah menjadi platform niaga elektronik terbesar kelima di Indonesia.
Dalam pasar bisnis niaga elektronik di Indonesia, pangsa pasar TikTok adalah 5 persen. Platform e-commerce Shopee punya 36 persen, sedangkan Tokopedia 35 persen. 10 persen pasar dikuasai masing-masing oleh Bukalapak dan Lazada, sementara Blibli yang didukung Grup Djarum memiliki 3 persen.
TikTok Shop bersaing dengan e-commerce yang memiliki lebih banyak pengalaman, karena hampir semuanya telah ada selama lebih dari satu dekade. Namun, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa justru para pemain e-commerce lawas itu yang dibuat bingung oleh pesaing muda ini.
“Para pemain yang paling terganggu [oleh TikTok Shop] adalah mereka yang fokus pada ukuran tiket transaksi di bawah Rp1 juta [$66,82 dolar Amerika]. Misalnya pedagang barang fesyen dan aksesoris. Itulah ceruk pasar yang jadi target TikTok Shop,” kata Bhima kepada The Jakarta Post, Jumat lalu.
Weihan Chen, yang bertanggung jawab pada strategi bisnis dan program di Momentum Works, menyatakan bahwa TikTok Shop adalah lawan yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan e-commerce lainnya, karena telah menunjukkan pertumbuhan penjualan yang mengesankan selama dua tahun terakhir. Sekitar setengah dari angka pertumbuhan itu berasal hanya dari Indonesia saja.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.