Para calon wakil presiden akan tampil dalam debat pemilu kedua pada hari Jumat 22 Desember. Ajang debat tersebut akan membahas topik-topik terkait ekonomi, keuangan, pajak, investasi, perdagangan, anggaran negara, dan infrastruktur.
Debat tersebut akan menghadirkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Mereka masing-masing adalah pasangan calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Pada 12 Desember lalu, mereka mendampingi para calon presiden dalam debat yang cukup panas tentang politik, korupsi, dan hak asasi manusia.
Topik infrastruktur diprediksi akan menaikkan tensi debat hari ini. Menurut para analis, para kandidat tampaknya punya pendapat berbeda terkait pendekatan agresif Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam pembangunan infrastruktur.
Muhaimin mengkritik pembangunan infrastruktur yang masif dan hanya menguntungkan segelintir orang. Ia mencontohkan bahwa jalan tol hanya menguntungkan para pemilik mobil. Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus berkeadilan dan mengakomodasi aspirasi masyarakat. “Kemarin saya bertemu seorang tukang becak yang mempertanyakan mengapa dia tidak bisa menikmati jalan tol, padahal dia membayar pajak yang berkontribusi pada pembangunan jalan tersebut,” kata Muhaimin di sela-sela kampanye di Jawa Barat pada Senin 18 Desember. Dia menambahkan, jika dia terpilih, ia akan menggunakan uang pajak untuk membangun transportasi umum.
Calon presiden pasangan Muhaimin, Anies, juga menunjukkan fakta bahwa meskipun belanja infrastruktur meningkat selama masa jabatan Jokowi, tetapi tidak ada peningkatan dalam kualitas layanan atau efisiensi logistik. Dia mengutip rasio output modal tambahan (incremental capital output ratio atau ICOR), yang mengukur banyaknya investasi yang diperlukan untuk menghasilkan output tertentu. Menurutnya, “Selama periode tersebut, ICOR tumbuh dari 4,2 menjadi 7,3, yang berarti efisiensi kita memburuk”.
Ganjar Pranowo, calon presiden yang berpasangan dengan calon wakil presiden Mahfud, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dalam banyak kasus kurang dimanfaatkan. Ia mempertanyakan efektivitas pembangunan itu bagi masyarakat. “Pertanyaannya, mengapa masih ada sebagian masyarakat yang mengeluhkan bandara kosong, pelabuhan kosong, dan jalan tol yang tidak memberi laba,” kata Ganjar pada November lalu.
Di sisi lain, Prabowo dan Gibran bersikeras melanjutkan pembangunan infrastruktur dan kebijakan hilirisasi yang diusung Jokowi.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.