residen Joko “Jokowi” Widodo meminta para pemudik Idul Fitri tahun ini untuk melengkapi vaksinasi COVID-19 mereka. Alasannya, pemerintah menemukan dua kasus yang diduga jenis korona baru dari negara asing, yang telah menyebabkan lonjakan kasus infeksi baru di beberapa negara.
Indonesia sedang bersiap menghadapi arus mudik terbesar sejak pandemi dimulai, dengan perkiraan 120 juta orang akan eksodus. Tahun ini menjadi tahun pertama tidak ada pembatasan mobilitas setelah tiga tahun terakhir masyarakat mengalami banyak peraturan yang membatasi perjalanan.
Mengenai rencana pemerintah menangani kemungkinan lonjakan kasus korona selama hari raya umat Islam, Presiden menegaskan bahwa kuncinya adalah vaksinasi. Masyarakat harus melengkapi urutan vaksinasi mereka dan juga mendapatkan booster.
“Yang paling penting adalah suntikan vaksinasi dan booster. Yang belum dapat, segera suntik,” kata Jokowi kepada wartawan saat berkunjung ke Depok, Jawa Barat, Kamis lalu.
Mengutip hasil survei serologi yang dilakukan sejak Januari, Presiden meyakinkan bahwa 99 persen orang Indonesia telah memiliki kekebalan terhadap COVID-19. Meski begitu, risiko tetap mengintai mereka yang belum vaksinasi lengkap.
“Yang belum vaksinasi harus waspada. Semua harus segera disuntik, agar semua orang aman dari COVID-19,” kata Jokowi.
Masyarakat telah berulang kali diimbau untuk menyelesaikan rangkaian vaksinasi. Namun beberapa kalangan tampak kurang antusias, sebagian besar karena pembagian vaksin booster yang berjalan lambat.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.