Para pemimpin Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa, meski partai mereka saat ini berkomitmen untuk kemitraan elektoral yang berbeda, telah memastikan peran bersama mereka dalam penyelesaian negosiasi rumit untuk mewujudkan aliansi besar partai-partai propemerintah. Mereka semua berpotensi mendukung calon terkuat untuk Pemilu 2024 yaitu Prabowo Subianto yang cawapresnya hingga saat ini belum diumumkan. Aliansi besar bertujuan memastikan kemenangan partai, sekaligus menjaga agar pemilihan berlangsung satu putaran.
Kesepakatan tersebut dicapai Ketua Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua PKB Muhaimin Iskandar di sebuah restoran mewah yang lokasinya di jalan buntu yang rimbun di Senayan, Jakarta Selatan. Pertemuan pada hari Rabu tersebut tampaknya menegaskan kembali keinginan mereka untuk tetap ada dalam koalisi big tent setelah pemilu usai, meski saat ini negosiasi pembentukan aliansi masih belum jelas.
Golkar yang merupakan partai propemerintah sebelumnya bermitra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan PKB adalah satu-satunya mitra Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Saat ini, partai-partai tersebut menjadi partai yang berkuasa, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan 30 menit yang dihadiri para pimpinan kedua partai, Airlangga dan Muhaimin menyatakan bahwa kedua partai menjadi tim inti yang akan mewujudkan usulan aliansi big tent untuk mendukung kemenangan Prabowo dari Gerindra.
“KIB dan KKIR sudah berbicara panjang lebar [dan] kami memutuskan bahwa [koalisi besar] membutuhkan tim inti sebagai penggeraknya. Karena itu, hari ini kami ajukan Golkar dan PKB menjadi tim inti koalisi,” kata Airlangga, Rabu.
Airlangga mengklaim bahwa KIB, yang oleh para analis dianggap sebagai kendaraan politik Menko Perekonomian untuk mencalonkan diri dalam pemilu 2024, akan tetap bersatu meski PPP baru-baru ini mengumumkan mendukung PDIP mengajukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Keputusan PPP memaksa adanya pengaturan ulang soal aliansi elektoral.
“Minggu lalu saya berjumpa dengan anggota KIB dan kami tetap mitra yang solid. [Golkar dan PKB] akan terus bergerak beriringan dan berkomunikasi dengan pihak-pihak lain agar bisa masuk dalam aliansi big tent,” imbuhnya.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.