ndonesia kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang dipicu oleh penyebaran subvarian Arcturus yang sangat menular. Diduga peningkatan jumlah kasus adalah akibat meningkatnya mobilitas masyarakat selama musim mudik libur panjang Idul Fitri.
Pihak berwenang melaporkan adanya 2.647 kasus infeksi baru pada Rabu, menunjukkan peningkatan harian tertinggi dalam lima bulan terakhir. Total terdapat 15.707 kasus aktif. Pekan lalu, terdapat 12.504 kasus baru, yang merupakan peningkatan dua kali lipat dari 6.371 kasus pada pekan sebelumnya.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan bahwa peningkatan kasus ini juga menyebabkan peningkatan pada jumlah kebutuhan ranjang rumah sakit di seluruh Indonesia.
“Dari 42.293 ranjang rumah sakit yang tersedia di Indonesia, 8,1 persennya sudah ditempati. Sekitar lima rumah sakit besar di seluruh Indonesia mengalami peningkatan jumlah pasien hingga lebih dari 50 persen,” ujar Syahril pada hari Kamis.
Menurut data Kemenkes, per Rabu lalu, terdapat 2.696 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, dengan 140 di antaranya mendapatkan perawatan intensif.
Pejabat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa lonjakan angka kasus baru ini kemungkinan akan mencapai puncaknya pada pertengahan atau akhir bulan ini, meskipun ia tidak menyebutkan perkiraan jumlah kasusnya.
“Mengingat musim mudik dan arus balik saat ini, kami perkirakan puncak kasus akan terjadi pada pertengahan hingga akhir Mei,” kata Nadia kepada The Jakarta Post pada hari Kamis.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.