Saat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara mendadak mengumumkan keputusan untuk mengajukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Hari Kartini, banyak pendukung setia Presiden yang bergembira.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah mengisyaratkan preferensinya untuk sesama politisi PDIP, November lalu, ketika ia mengatakan rakyat harus memilih politisi “berambut putih” yang menurut para analis merujuk pada Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Namun pernyataan Presiden di acara Musyawarah Rakyat (Musra), Minggu lalu, saat ribuan pendukungnya berkumpul, menunjukkan bahwa Presiden belum siap untuk menggerakkan pendukungnya agar mendukung satu calon.
Tidak hanya Ganjar
Menggarisbawahi pentingnya dukungan rakyat dalam Pilpres 2024, Jokowi berjanji kepada pendukungnya bahwa ia secara pribadi akan menyampaikan kepada partai-partai propemerintah mengenai preferensi para “sukarelawan” tentang siapa yang harus menggantikannya ketika masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024.
Menurut para pendukung Presiden, nama Ganjar ada di dalam daftar, begitu pula Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Panel Barus sudah memberi saya hasil resmi, tapi belum saya buka,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di sela-sela acara yang diadakan pada hari Minggu tersebut, merujuk pada ketua panitia penyelenggara Musra.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.