aling tuding atas pengunduran Indonesia sebagai tuan rumah World Beach Games tahun ini di Bali tampaknya akan memberikan pukulan baru bagi kredibilitas Indonesia menjadi tuan rumah turnamen olahraga global. Pasalnya, pengunduruan Bali sebagai tuan rumah Beach Games memaksa Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (Association of National Olympic Committees atau ANOC) untuk membatalkan acara hanya beberapa minggu sebelum jadwal kompetisi dimulai.
ANOC World Beach Games 2023 kedua, kompetisi olahraga multi-event terbesar ketiga di dunia setelah Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin, dijadwalkan menampilkan lebih dari 100 tim Olimpiade dalam kategori olahraga pantai dan olahraga air. Sejatinya, kompetisi ditujukan juga untuk menarik jutaan pengunjung demi membantu pemulihan ekonomi pascapandemi di pulau yang identik dengan suasana liburan tersebut.
Namun tepat satu bulan sebelum jadwal pembukaan World Beach Games 2023, Komite Olimpiade Nasional (National Olympic Committee atau NOC) Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengundurkan diri sebagai tuan rumah karena kurangnya persiapan dan keterbatasan anggaran. Pengumuman begitu tiba-tiba, seolah tim olahraga dan otoritas lengah, tak mengantisipasi hal tersebut.
“Kami tidak punya pilihan selain menelan pil pahit ini karena dengan waktu yang terbatas. Kami kesulitan mempersiapkan [kompetisi] multi-event kelas dunia,” kata ketua NOC Indonesia Raja Sapta “Okto” Oktohari melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu kemarin (5 Juli). Okto menunjuk serangkaian birokrasi rumit sebagai kesalahan utama di balik sempitnya waktu untuk mempersiapkan kompetisi, diperparah kondisi mundurnya beberapa sponsor.
Tetapi Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo segera membantah, dengan mengatakan pemerintah telah memberi panitia cukup waktu untuk persiapan. Persiapan dimulai sejak Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah World Beach Games 2023 pada Juni tahun lalu. "Pemerintah segera meminta NOC untuk mempersiapkan [pertandingan] seefektif dan seefisien mungkin," kata Dito, politikus Partai Golkar itu.
Dito mengakui, anggaran yang diajukan panitia sebesar Rp1 triliun ($66 juta dolar Amerika) untuk World Beach Games harus dipangkas menjadi hanya Rp221 miliar, setelah dilakukan peninjauan pada Februari lalu. Namun, ia tambahkan bahwa setelah ia dilantik sebagai Menteri pada April 2023, anggaran telah berhasil ia naikkan menjadi Rp446 miliar. Ia pun menunjukkan kesediaan pemerintah untuk mengirimkan atletnya ke acara olahraga internasional tersebut.
Dito juga mengatakan pemerintah tidak pernah terlambat memberikan bonus kepada peraih medali. Bulan Juni ini, bonus diberikan pada delegasi Indonesia yang baru-baru ini di Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA) pada bulan Mei dan Para Games ASEAN telah berhasil meraih medali.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.