TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

'Jokowi pergi': PDIP berpisah dengan Keluarga Presiden

Dio Suhenda and Yerica Lai (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Sun, October 29, 2023

Share This Article

Change Size

'Jokowi pergi': PDIP berpisah dengan Keluarga Presiden Megawati Soekarnoputri (center), chairwoman of the Indonesia Democratic Party of Struggle (PDI-P), and President Joko “Jokowi“ Widodo (left) share a moment on Sept. 29, 2023, as PDI-P presumptive presidential candidate Ganjar Pranowo looks on, during the party's national meeting in Jakarta. (Reuters/Willy Kurniawan)
Read in English
Indonesia Decides

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah jelas-jelas memberikan sinyal bahwa mereka siap mengikuti pemilu tahun 2024 tanpa dukungan dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan keluarganya. Alasan yang dikemukakan adalah adanya perbedaan pendapat mengenai upaya Jokowi menumbangkan konstitusi.

Hari Minggu, 29 Oktober, Sekretaris Jenderal Partai Hasto Kristiyanto menyampaikan keluhan partainya dalam pernyataan pers pada hari Minggu. Pernyataan dikeluarkan setelah berminggu-minggu muncul spekulasi mengenai hancurnya hubungan antara Jokowi dan PDIP. Padahal, PDIP telah menjadi kendaraan politik Presiden selama beberapa dekade.

“Kami sangat mencintai dan memberikan keistimewaan kepada Presiden Jokowi dan keluarga. Namun, kami ditinggalkan karena ada perintah [dari Presiden] yang berpotensi melanggar prinsip moral dan konstitusi,” kata Hasto.

Dia tidak jelas menyebutkan perintah yang mana saja. Namun, hal tersebut bisa merujuk pada keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) baru-baru ini yang membuka jalan bagi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, untuk ikut serta dalam pemilihan pemimpin bulan Februari. Bisa juga merujuk pada usulan mempertahankan kekuasaan Jokowi setelah masa jabatannya yang kedua dan terakhir – baik melalui amandemen konstitusi atau penundaan pemilu.

Meski rencana perpanjangan masa jabatan tidak berhasil diwujudkan, keluhan terbaru PDIP terhadap Jokowi dan Keluarga Presidedn adalah saat Gibran muncul sebagai calon wakil presiden dari calon presiden Prabowo Subianto, berkat putusan MK.

“Semua yang terjadi, serangkaian peristiwa yang ujungnya adalah pencalonan Gibran, sebenarnya merupakan pembangkangan politik terhadap Konstitusi dan bangsa Indonesia. Itu semua di atas subversi hukum di MK,” kata Hasto.

Ia katakan bahwa beberapa pimpinan partai politik juga sempat mengeluhkan bahwa mereka merasakan “tekanan” dari kekuasaan Jokowi. “Semoga awan gelap demokrasi ini segera berlalu, dan masyarakat Indonesia paham siapa yang meninggalkan siapa demi ambisinya meraih kekuasaan,” imbuhnya.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

'Jokowi pergi': PDIP berpisah dengan Keluarga Presiden

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.