ementerian Kesehatan telah mendorong menaikkan kewaspadaan di tengah meningkatnya kasus subvarian baru COVID-19 akhir-akhir ini, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia. Namun, kementerian juga meyakinkan masyarakat bahwa vaksin masih tersedia.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Selasa 5 Desember bahwa jumlah infeksi virus corona yang baru telah meningkat “dari sebelumnya hanya 10 atau 20 kasus setiap minggu hingga menjadi 267 kasus pada minggu lalu.”
Data dari kementerian yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan peningkatan harian infeksi COVID-19 sebesar “35 hingga 40 kasus” dan peningkatan rawat inap sebesar “60 hingga 131 kasus”.
Data kementerian juga menunjukkan peningkatan kematian akibat COVID-19 dalam sepekan terakhir sebesar “0 hingga 3” kasus. Namun, Siti menolak menyebutkan jumlah total kematian akibat COVID-19 pada periode yang sama.
Siti menambahkan bahwa EG.5, yang secara informal dijuluki “Eris”, dan EG.2 telah menjadi subvarian Omicron yang dominan di Indonesia. Namun, ia tidak menyebutkan berapa banyak kasus terkonfirmasi yang terkait dengan subvarian tersebut.
Infeksi EG.5 menunjukkan gejala yang mirip dengan subvarian lainnya, termasuk demam, kelelahan, pilek, dan sakit tenggorokan.
Pada Agustus, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan subvarian Omicron EG.5 dan turunannya, yaitu HK.3 dan HV.1, sebagai varian of interest (VOI).
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.