TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Akademisi serukan pemilu berintegritas

Mereka menyoroti fakta-fakta dan kejadian-kejadian yang menurut mereka menunjukkan kemerosotan demokrasi di bawah pemerintahan Jokowi menjelang pemilihan umum bulan Februari, termasuk buruknya indeks persepsi korupsi di Indonesia.

Nina A. Loasana (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Sun, February 4, 2024

Share This Article

Change Size

Akademisi serukan pemilu berintegritas University of Indonesia board of professors head Harkristuti Harkrisnowo (front, second right) delivers a speech at the university's campus in Depok, West Java, on Feb. 2, 2024. The professors flagged what they said was democratic decline in the country ahead of the 2024 general election. (Antara/Yulius Satria Wijaya)
Read in English
Indonesia Decides

Komunitas akademisi di seluruh Indonesia telah menyerukan pemilihan umum yang adil dan akuntabel pada tanggal 14 Februari. Seruan dimunculkan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kemerosotan demokrasi di Indonesia.

Pada hari Sabtu 3 Februari, keluarga besar Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat, membuat sebuah deklarasi publik. Deklarasi tersebut menyerukan agar Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan para elit politik untuk "mematuhi hukum" dan menjunjung tinggi "integritas dan martabat" proses pemilihan umum.

Mereka menyoroti fakta-fakta dan kejadian-kejadian yang menurut mereka menunjukkan kemerosotan demokrasi di bawah pemerintahan Jokowi menjelang pemilihan umum bulan Februari. Yang mereka soroti, termasuk buruknya indeks persepsi korupsi di Indonesia, pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi yang memungkinkan putra Jokowi mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

"Kita telah melihat para elit politik mengeksploitasi hukum untuk melegitimasi kebijakan-kebijakan politik, sosial, dan ekonomi yang bermasalah," ujar Profesor Ganjar Kurnia yang mengepalai senat akademik Unpad.

"Menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan elit oligarki hanya akan menyebabkan kegagalan pembangunan berkelanjutan, stagnasi pertumbuhan ekonomi, kemiskinan yang semakin dalam, dan meningkatnya ketimpangan kekayaan," tambahnya.

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2023, yang minggu lalu diterbitkan oleh Transparency International yang berbasis di Berlin, menunjukkan bahwa Indonesia berada, dalam dua tahun berturut-turut, menduduki posisi 34. Penilaian berdasarkan skala 0 hingga 100, dengan angka 0 berarti sangat korup.

Para aktivis menunjuk sumber masalanya adalah amandemen UU KPK tahun 2019 yang didukung oleh pemerintahan Jokowi. UU tersebut secara sistematis melemahkan fungsi lembaga antirasuah.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Akademisi serukan pemilu berintegritas

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.