Bawaslu telah menandai ratusan ribu TPS yang dianggap berisiko diintervensi di hari pemungutan suara.
Kekhawatiran terhadap pemilu yang tidak adil terus berlanjut di kalangan masyarakat sipil dan kalangan akademis pada hari Senin 12 Februari, ditandai dengan protes atas anggapan adanya kemunduran dalam demokrasi Indonesia. Masyarakat juga mengecam campur tangan negara. Protes dilaksanakan hanya dua hari sebelum hari pemilihan umum. Pada 14 Februari, hampir 205 juta warga Indonesia yang terdaftar akan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
Masa tenang selama tiga hari berjalan dengan damai, sesuai tujuannya mengakhiri riuh rendah masa kampanye berbulan-bulan. Kompetisi antara tiga pasangan kandidat diwarnai tuduhan pelanggaran etika dan kecurangan, serta adanya campur tangan yang tampak dilakukan di tingkat atas.
Di Yogyakarta, ribuan mahasiswa berkumpul untuk melakukan long march dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menuju Jl. Gejayan. Titik persimpangan tiga jalan yang terkenal tersebut merupakan tempat terjadinya berbagai unjuk rasa mahasiswa saat demonstrasi menentang Orde Baru pada 1998.
Tujuan gerakan yang diberi nama “Gejayan Memanggil” tersebut adalah memprotes langkah-langkah Presiden Joko “Jokowi” Widodo, yang dianggap menunjukkan keberpihakan pada salah satu kandidat calon presiden.
Secara konstitusional, Jokowi dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Meski demikian, Jokowi dan sekutu politiknya di pemerintahan menghadapi tuduhan menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menggalang dukungan bagi Prabowo Subianto, yang menurut jajak pendapat merupakan calon terdepan dalam pemilu. Prabowo adalah mantan saingan Jokowi dalam pemilu sebelum ini. Pada 2024 ini, Menteri Pertahanan tersebut berpasangan dengan putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka. Pencalonan Gibran berlangsung mulus berkat keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi.
“Permainan curang dalam pemilu 2024 harus dilawan dengan tegas, karena jelas hal tersebut diatur oleh Jokowi dan dilakukan secara sistematis serta dalam skala besar,” kata penyelenggara demonstrasi, yang mengunggah pernyataan tersebut di Instagram pada hari Minggu 4 Februari.
Beberapa media lokal melaporkan bahwa protes serupa terjadi pada hari Senin. Demonstrasi dikabarkan terjadi di lapangan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, di Tasikmalaya, Jawa Barat, serta di Ambon, Maluku.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.