Serangan siber terhadap pusat data di Surabaya, Jawa Timur, terjadi pada 20 Juni, mengganggu layanan imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
asyarakat Indonesia masih terkena dampak serangan ransomware minggu lalu terhadap pusat data nasional (PDN) sementara yang mengganggu layanan publik. Beberapa pihak menyerukan agar pemerintah bertanggung jawab atas kegagalan mengamankan data pribadi masyarakat dengan baik.
Serangan siber terhadap pusat data di Surabaya, Jawa Timur, terjadi pada 20 Juni dan mengganggu layanan imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, serta pendaftaran siswa di sekolah negeri di Serang, Banten, dan Dumai, Riau.
Hingga Rabu, lima lembaga yang terkena dampak telah memulihkan akses database dan melanjutkan layanan. Lima lembaga itu adalah kantor imigrasi, Kementerian Kelautan dan Investasi, Pemerintah Kota Kediri di Jawa Timur, Kementerian Agama, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Pemerintah berencana memulihkan setidaknya 18 database pemerintah pusat dan daerah yang terkena dampak serangan tersebut pada akhir bulan ini. Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, pada konferensi pers yang dilaksanakan pada Rabu 26 Juni.
Namun, angka tersebut masih jauh dari total 282 database yang terkena dampak. Angka itu berdasarkan laporan perusahaan komunikasi milik negara PT Telkom Indonesia, pada Selasa. Anak perusahaan PT Telkom, Telkomsigma, mengoperasikan fasilitas di Surabaya.
Gangguan tersebut nyaris menyebabkan Bambang Sadono, 46 tahun, ketinggalan pesawat pada pekan lalu. Setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bambang mendapati antrean panjang di loket imigrasi. Ia menceritakan pada The Jakarta Post bahwa akhirnya berhasil masuk pesawat, hanya 10 menit sebelum lepas landas, setelah melalui pemeriksaan imigrasi manual.
Pada Senin, sebagian besar layanan imigrasi telah pulih. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan bahwa, untuk sementara, kantornya memindahkan data yang relevan ke penyimpanan cloud yang dijalankan oleh Amazon Web Services.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.