Rangkaian pengangkatan orang dekat Prabowo Subianto dan anggota Partai Gerindra sebagai komisaris atau wakil menteri BUMN baru-baru bertujuan untuk mencegah gejolak politik selama masa transisi pemerintahan.
iga bulan sebelum dilantik sebagai presiden Indonesia berikutnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak mengambil langkah awal untuk memperkuat kendali atas lembaga-lembaga negara yang strategis. Hal itu dibuktikan dengan makin banyaknya tokoh dalam lingkaran politiknya yang menduduki jabatan-jabatan penting di kementerian dan badan usaha milik negara (BUMN).
Prabowo baru akan resmi bekerja sebagai presiden pada Oktober, setelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang akan lengser mengakhiri masa jabatan lima tahunnya yang kedua dan terakhir. Namun, beberapa tokoh yang dekat dengan Prabowo, juga anggota Partai Gerindra, telah ditunjuk menduduki jabatan di BUMN dan kabinet Jokowi.
Di antara pejabat baru BUMN, juga yang masuk kabinet, tedapat nama Burhanuddin Abdullah. Ia adalah ekonom ternama yang mengepalai dewan pakar kampanye presiden untuk Prabowo. Kemudian, ada juga Andi Arief, ajudan dekat mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY sering dimintai nasihat oleh Prabowo.
Pada hari Selasa 23 Juli, Burhanuddin diangkat sebagai komisaris utama baru di perusahaan listrik milik negara PLN oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Andi juga ditunjuk sebagai salah satu komisaris di perusahaan listrik tersebut.
Erick sendiri sebelumnya sempat diajukan untuk posisi wakil presiden sebagai pasangan Prabowo dalam pemilihan presiden bulan Februari lalu. Kini, Erick dilaporkan menjadi salah satu dari beberapa tokoh potensial yang diusulkan Jokowi kepada Prabowo untuk masuk kabinet dalam pemerintahan yang akan datang.
Pengangkatan Burhanuddin dan Andi menambah daftar panjang para pegiat kampanye presiden untuk Prabowo yang ditunjuk menjadi posisi kunci di beberapa BUMN, setelah kemenangan Prabowo dalam pemilihan.
Tokoh lainnya termasuk Simon Aloysius Mantri, politikus Gerindra dan wakil bendahara tim kampanye Prabowo. Simon baru-baru ini diangkat menjadi komisaris utama perusahaan raksasa energi milik negara, PT Pertamina. Fuad Bawazier, yang juga anggota Gerindra, ditunjuk sebagai presiden komisaris perusahaan induk pertambangan milik negara MIND ID.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.