Citra Presiden Prabowo Subianto sebagai pemimpin yang kuat berhasil memenangkan hati rakyat meski ia berjuang keras untuk dapat melaksanakan program-programnya.
Gaya kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan kepiawaiannya dalam berpidato serta kegemarannya pada militer, telah membedakannya dari sang pendahulu, Joko “Jokowi” Widodo. Perbedaan itu terlihat dalam 100 hari pertama Prabowo menjabat.
Meskipun berjanji untuk melanjutkan warisan era sebelumnya, para pengamat berpendapat bahwa pemimpin baru Indonesia itu telah memulai misi yang tampaknya menyimpang dari warisan tersebut.
Pendahulu Prabowo fokus pada kebijakan dalam negeri. Ia menunjukkan keengganan untuk pergi ke luar negeri serta terlibat dengan kebijakan luar negeri. Berbeda dengan Prabowo. Ia telah memulai serangkaian perjalanan luar negeri, melawat ke negara-negara besar termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Brasil, dan India.
Perjalanan Prabowo berlanjut dengan masuknya Indonesia secara kilat dalam keanggotaan BRICS, bulan ini. Hal itu tidak dianggap sebagai prioritas oleh Jokowi. Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi anggota tetap kelompok ekonomi yang sedang berkembang. Indonesia telah mendahului Malaysia dan Thailand, yang juga menunjukkan minat untuk menjadi anggota BRICS.
Pada Selasa 28 Januari, pemerintahan baru Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, putra pertama Jokowi, mencapai hari ke-100 pertama mereka menjabat.
Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.
Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.
Quickly share this news with your network—keep everyone informed with just a single click!
Share the best of The Jakarta Post with friends, family, or colleagues. As a subscriber, you can gift 3 to 5 articles each month that anyone can read—no subscription needed!
Get the best experience—faster access, exclusive features, and a seamless way to stay updated.