TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Atlet paralimpik yang inspiratif

Editorial board (The Jakarta Post)
Jakarta
Sat, October 28, 2023

Share This Article

Change Size

Atlet paralimpik yang inspiratif Indonesian para taekwondo athlete Muhammad Rizki competes on Dec. 5, 2021 at the Asian Youth Para Games 2021 in Manama, Bahrain. (Kompas/NPC Indonesia)
Read in English

A

tlet paralimpik Indonesia berbakat peraih emas sungguh tak henti membuat kita bangga akan kerja keras, fokus, dan prestasi mereka. Raihan mereka sesuai target dengan penampilan luar biasa saat berkompetisi di Asian Para Games ke-4 di Hangzhou, China, yang berakhir pada hari Minggu.

Hingga Jumat malam, Indonesia telah mengumpulkan 26 medali emas, 21 perak, dan 32 perunggu sehingga menempatkan tim Merah Putih di peringkat kelima dalam perolehan medali.

Tuan rumah China ada di posisi teratas, mendulang 195 emas, 159 perak, dan 138 perunggu. Sementara Jepang berada di urutan kedua dengan 39 emas, 39 perak, dan 37 perunggu.

Meski begitu, raihan tim paralimpik Indonesia telah melampaui target yang ditetapkan, yaitu 19 emas, 23 perak, dan 25 perunggu.

Sebagai pengakuan atas prestasi ini, pada Jumat, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengunggah pesan ucapan selamat kepada atlet paralimpik di akun Instagram resminya: “Selamat kepada seluruh atlet paralimpik kita yang telah menempatkan Indonesia di peringkat atas dalam kompetisi olahraga Asia.”

Indonesia masih punya sejumlah peluang meraih medali pada hari terakhir kompetisi, yaitu Sabtu. Pada ajang Paragames empat tahunan sebelum ini, pada 2018, tuan rumah Indonesia menempati posisi kelima secara keseluruhan dengan perolehan 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu.

Viewpoint

Every Thursday

Whether you're looking to broaden your horizons or stay informed on the latest developments, "Viewpoint" is the perfect source for anyone seeking to engage with the issues that matter most.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Di Hangzhou, Indonesia menang secara mengejutkan di beberapa cabang olah raga, termasuk di boccia. Olahraga bola presisi tersebut mulai debutnya dalam Paralimpiade pada 1984. Felix Arhi Yudha merebut emas bagi Indonesia, mengalahkan pemain Malaysia Lee Chee Hoong dengan skor 5-3.

Di bidang atletik, Saptoyogo Purnomo mencuri perhatian tim nasional ketika, pada Kamis, ia meraih medali emas ketiganya di nomor 100 meter T37 putra di Stadion Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou. Catatan waktunya 11,35 detik. Sebelumnya, ia meraih kemenangan di nomor 200m T37 putra dan 400m T37 putra.

Banyak yang berharap tim nasional tetap berjuang hingga hari terakhir kompetisi hari ini, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. Sedangkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan harapannya agar tim tetap berada di 10 besar perolehan medali.

Muhadjir mengatakan, pemerintah akan menghargai kerja keras mereka dengan bonus uang tunai setibanya para atlet kembali di Jakarta. “Pencapaian ini patut kita apresiasi. Atlet-atlet kita telah berjuang keras untuk merebut pengakuan dunia terhadap Indonesia,” katanya.

Tinggal satu hari lagi, para atlet Asian Para Games Indonesia sudah membuktikan diri sebagai kebanggaan dunia olahraga tanah air.

Faktanya, Indonesia tetap mempertahankan performa gemilang di laga paralimpik internasional.

Pada ASEAN Para Games bulan Juni lalu, Indonesia mempertahankan dominasi regionalnya dengan 159 emas, 148 perak, dan 94 perunggu. Thailand berada di posisi kedua dengan 126 emas, 110 perak, dan 92 perunggu, sedangkan Vietnam berada di urutan ketiga dengan 66 emas, 58 perak, dan 77 perunggu.

Prestasi ini juga menandai gelar juara keempat bagi Indonesia di liga utama Paralimpik kawasan, setelah kemenangan keseluruhan pertama mereka pada tahun 2014 di Myanmar.

Menyusul performa apik di Asian Para Games Hangzhou, para atlet Indonesia kini bisa mulai membidik Paralimpiade Paris 2024.

Mari kita dukung para atlet kita dan berharap mereka dapat mewujudkan impian mereka mengibarkan sang Merah Putih di Paris. Selain itu, mari kita berharap prestasi mereka di Hangzhou dan kompetisi lainnya dapat menginspirasi atlet selain atlet paralimpik agar menaikkan performa permainan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.