TheJakartaPost

Please Update your browser

Your browser is out of date, and may not be compatible with our website. A list of the most popular web browsers can be found below.
Just click on the icons to get to the download page.

Jakarta Post

Kritik pada usulan bahan bakar nabati: Bahayakan ketahanan pangan, anggaran negara

Yohana Belinda (The Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Mon, September 4, 2023

Share This Article

Change Size

Kritik pada usulan bahan bakar nabati: Bahayakan ketahanan pangan, anggaran negara A gas station worker refuels a car along the the Palembang-Jambi highway in South Sumatra in this file photo. (Antara/Nova Wahyudi)
Read in English

P

erusahaan minyak dan gas milik negara Pertamina sedang mengkaji kemungkinan mencampurkan lebih banyak produk bensinnya dengan etanol. Upaya ini dilakukan untuk menghasilkan bahan bakar dengan emisi yang lebih rendah. Namun, para ahli mengingatkan bahwa manfaatnya mungkin sangat kecil jika dibandungkan dengan risiko dan tantangannya.

Pertamina mengajukan rencana tersebut kepada DPR pada hari Kamis. Mereka mengusulkan untuk mencampur Pertalite, bensin bermerek Pertamina dengan angka oktan (RON) 90, dengan 7 persen etanol yang akan menghasilkan bensin dengan RON 92 yang setara dengan produk Pertamax.

Produk baru ini akan diberi nama "Pertamax Green 92" meskipun 93 persen bahan bakarnya masih berasal dari bahan bakar fosil.

Pertamina telah meluncurkan produk bahan bakar nabati (BBN) pada bulan Juli yang diberi nama "Pertamax Green 95", meskipun hanya 5 persen dari kandungannya yang merupakan bioetanol dan sisanya adalah Pertamax. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pada hari Kamis bahwa rencana ini akan menciptakan bahan bakar yang lebih berkualitas, karena nilai oktan yang lebih tinggi menghasilkan emisi yang lebih sedikit. Namun, tambahnya, Pertamina sedang mengkaji rencana ini secara internal dan akan mengajukannya ke pemerintah.

"Namun, ini hanyalah usulan, jadi tidak dimaksudkan sebagai sebuah argumentasi," katanya ke DPR, dalam pertemuan dengan Komisi VII DPR yang mengawasi energi, pertambangan, dan industri. Ia tekankan bahwa belum ada keputusan resmi yang dibuat oleh pemerintah.

Menurut Nicke, jika rencana Pertamina tersebut terealisasi, maka produk bensin Pertamina hanya akan terdiri dari Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo.

Prospects

Every Monday

With exclusive interviews and in-depth coverage of the region's most pressing business issues, "Prospects" is the go-to source for staying ahead of the curve in Indonesia's rapidly evolving business landscape.

By registering, you agree with The Jakarta Post's

Thank You

for signing up our newsletter!

Please check your email for your newsletter subscription.

View More Newsletter

Namun, para ahli mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa proposal Pertamina harus dievaluasi secara menyeluruh. Dampak proposal bisa sangat signifikan terhadap ketahanan pangan negara, kinerja bisnis Pertamina, dan anggaran negara.

to Read Full Story

  • Unlimited access to our web and app content
  • e-Post daily digital newspaper
  • No advertisements, no interruptions
  • Privileged access to our events and programs
  • Subscription to our newsletters
or

Purchase access to this article for

We accept

TJP - Visa
TJP - Mastercard
TJP - GoPay

Redirecting you to payment page

Pay per article

Kritik pada usulan bahan bakar nabati: Bahayakan ketahanan pangan, anggaran negara

Rp 29,000 / article

1
Create your free account
By proceeding, you consent to the revised Terms of Use, and Privacy Policy.
Already have an account?

2
  • Palmerat Barat No. 142-143
  • Central Jakarta
  • DKI Jakarta
  • Indonesia
  • 10270
  • +6283816779933
2
Total Rp 29,000

Your Opinion Matters

Share your experiences, suggestions, and any issues you've encountered on The Jakarta Post. We're here to listen.

Enter at least 30 characters
0 / 30

Thank You

Thank you for sharing your thoughts. We appreciate your feedback.